Doomsday Clock adalah simbol yang dibuat oleh BAS pada 1947. Jam ini digunakan sebagai pengingat metaforis untuk menunjukkan seberapa dekat umat manusia dengan kehancuran global.
Kerusakan tersebut juga akibat tindakan manusia, seperti perang nuklir, perubahan iklim, atau ancaman teknologi lainnya.
Baca Juga: Pimpinan Sekte Kiamat Jepang Dieksekusi
Doomsday Clock sebenarnya tidak menunjukkan waktu aktual, tetapi waktu simbolis. "Tengah malam" pada jam ini melambangkan titik kehancuran total (kiamat).
Maka, semakin mendekati tengah malam, maka semakin besar risiko bencana global terjadi. Sebaliknya, jika jarum jam menjauh dari tengah malam, maka ancaman tersebut dianggap berkurang.
Ketika pertama kali diperkenalkan pada 1947, jam ini diatur pada 7 menit menuju tengah malam. Sejak saat itu, posisinya telah berubah berkali-kali yang mencerminkan situasi global. Misalnya:
Pada 1991, jarum jam bergerak mundur ke 17 menit menuju tengah malam setelah Perang Dingin, dan perjanjian pengurangan senjata nuklir ditandatangani.
Pada 2023, jam disetel pada 90 detik menuju tengah malam, yang menjadi posisi terdekat sepanjang sejarah akibat ketegangan geopolitik, perubahan iklim, dan ancaman teknologi biologi.
Baca Juga: Heboh Isu 15 Ramadhan Kiamat, Ini Tanda-tanda yang Diungkapkan Ustaz Malubi
Tujuan Doomsday Clock
Jam kiamat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya yang dihadapi umat manusia akibat tindakan sendiri.
Dengan mengamati posisi jarum jam, para ilmuwan ingin mendorong pemimpin dunia dan masyarakat dunia untuk mengambil langkah-langkah yang lebih bijaksana demi menghindari bencana.
Meski simbol ini tidak benar-benar memprediksi akhir dunia, namun jadi pengingat penting akan perlunya menjaga perdamaian, melindungi lingkungan, dan menggunakan teknologi secara bertanggung jawab.