Aksi ini dipicu oleh pemecatan sepihak yang mendadak pada Neni Herlina, pegawai Prahum Ahli Muda sekaligus Penjabat (Pj) Rumah Tangga di Kemendikti Saintek.
Ketua Paguyuban Pegawai Dikti Suwitno menyatakan, pemberhentian tersebut sarat dengan kesalahpahaman dan tanpa memenuhi prosedur yang jelas.
Baca Juga: Awal Mula Macetnya Pembayaran Tukin Dosen ASN dan Titik Terang dari Kemndiktisaintek
"Mungkin ada kesalahpahaman di dalam pelaksanaan tugas dan itu menjadi fitnah atau suudzon bahwa Ibu Neni menerima sesuatu. Padahal, dia tidak melakukannya," terangnya.
Menurutnya, tindakan semena-mena ini seharusnya tidak dilakukan. Jika ada dugaan pelanggaran, peneguran harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
"Harus jelas prosedurnya, ini tidak dilakukan sama sekali. Bahkan diusir dan diberhentikan katanya," terang Suwitno.
Dalam video viral yang beredar di sejumlah platform, para ASN dari Kemendikti Saintek terlihat mengenakan pakaian serba hitam sebagai simbol perlawanan.
Baca Juga: 4 Jurusan Kuliah Saintek dengan Peluang Gaji Fresh Graduate Tertinggi
Beberapa spanduk dengan pesan tajam pun terlihat. "Institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri," tulis salah satu spanduk.
"Kami ASN dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan babu keluarga," kata tulisan dalam spanduk lainnya di lokasi demonstrasi.
“Pak Presiden, selamatkan kami dari menteri pemarah, suka main tampar, dan main pecat," kata spanduk lain.
"Turut berduka cita atas matinya nurani dan welas asih menteri kami. #lawan! #MenteriDzalim #PaguyubanPegawaiDikti," kata tulisan dalan karangan bunga berwarna hijau dan biru.