JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyarakan masyarakat memiliki asuransi kesehatan swasta, karena BPJS Kesehatan tidak dapat memenuhi seluruh pengobatan.
Dimas, 29 tahun, mengatakan negara gagal memenuhi hak kesehatan apabila warga disarankan menggunakan asuransi swasta demi menyiasati kekurangan BPJS.
"Kalau negara memberikan statement seperti itu, artinya kan negara gagal dalam memenuhi kebutuhan kesehatan rakyatnya, lantas kita selama ini bayar pajak untuk apa? Kalau memang pada akhirnya masyarakat diminta mengalihkan atau menambah asuransi swasta," kata Dimas saat ditemui, Sabtu, 18 Januari 2025.
"Rakyat ini kan enggak semua orang kaya, rakyat yang penghasilannya pas-pasan atau di bawah UMR mau iuran BPJS aja udah berat, ini disuruh swasta," tambahnya.
Baca Juga: Dianjurkan Pakai Asuransi Swasta selain BPJS, Warga: Tambah Beban
Pria asal Sumatera ini mengatakan, BPJS harusnya bisa menanggung seluruh kebutuhan pengobatan masyarakat, baik masyarakat dengan penyakit ringan hingga serius.
"Kalau yang namanya Badan Penjamin Kesehatan artinya semua harus ter-cover. Mau itu penyakitnya paling serius juga, ya negara harus menjamin, meng-cover. Harusnya bisa," jelasnya.
Di sisi lain, ia menuturkan pelayanan BPJS juga perlu dievaluasi. Pelayanan kesehatan bagi masyarakat adalah prioritas utama pemerintah.
"Harus bijak dalam menggunakan anggaran. Menkes juga harus tau kalau kebutuhan kesehatan paling penting. Sekarang kalau orang sehat baru bisa belajar, bisa aktifitas," terangnya.
Baca Juga: Praktisi Kesehatan Kritik Layanan BPJS Kesehatan, Sarankan Pemerintah Lakukan Ini
Senada dengan Dimas, ibu rumah tangga bernama Asiyah, 39 tahun, menilai BPJS bisa memberikan layanan untuk masyarakat secara maksimal, bukan justru disarankan beralih ke asuransi swasta.
"Kan sudah bayar BPJS Kesehatan, masa harus pakai asuransi kesehatan lain? Ya, mending pakai asuransi swasta sekalian, dong, kalau gitu," tuturnya.
Asiyah menyoroti ketidakmampuan BPJS menanggung seluruh obat untuk pasien. Padahal, program tersebut hadir untuk menjawab masalah tersebut.
"Kadang ada beberapa obat gak ke cover BPJS, tergantung sakitnya apa ya, jadi mau gak mau disuruh beli," paparnya.