Ilustrasi obat tramadol. (Freepik)

Kesehatan

Bahaya Penggunaan Tramadol Berlebihan, Kenali Gejala Kecanduan dan Cara Menghindarinya!

Rabu 04 Des 2024, 09:32 WIB

POSKOTA.CO.ID - Di Indonesia, tramadol dikenal luas dan sering digunakan dalam bentuk tablet atau kapsul, serta dalam beberapa kasus, sebagai suntikan pasca-operasi.

Namun, di balik manfaatnya, penggunaan tramadol yang tidak sesuai dengan dosis dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, terutama ketergantungan dan kecanduan.

Dikutip dari kanal YouTube Octaviana Maria Simbolon, tramadol sendiri adalah salah satu obat yang umum digunakan untuk meredakan nyeri, terutama untuk nyeri sedang hingga berat.

Untuk mengenali bahaya penggunaan tramadol secara berlebihan, serta mengetahui gejala kecanduan dan langkah-langkah pencegahannya, simak informasi berikut ini.

Penggolongan Tramadol

Apoteker Oktaviana Mario Simbolon membeberkan, tramadol termasuk dalam golongan obat keras, yang berarti obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.

Meskipun tramadol bukan narkotika atau psikotropika, obat ini tetap memiliki potensi untuk disalahgunakan, terutama karena efek yang ditimbulkan saat dikonsumsi dalam dosis berlebihan. 

Beberapa orang di Indonesia mengenal tramadol dengan berbagai sebutan seperti "TM", "Tram", "Bill Dingin", atau "Ultras". 

Sebutan-sebutan ini menunjukkan bahwa tramadol sering digunakan di luar indikasi medis yang seharusnya dan tentunya sangat berbahaya bagi kesehatan.

Bagiamana Mekanisme Kerja Tramadol?

Tramadol bekerja sebagai analgesik golongan opioid. Obat ini mengurangi rasa nyeri dengan cara menghambat transmisi sinyal nyeri di sistem saraf pusat. 

Tramadol dimetabolisme oleh enzim sitokrom P450 2D6 di hati menjadi metabolit aktif yang kemudian berikatan dengan reseptor mu di otak.

Ikatan ini mengurangi rasa nyeri yang dirasakan tubuh. Walaupun tramadol memiliki kemampuan untuk mengatasi nyeri yang sangat efektif, potensi penyalahgunaannya juga cukup besar karena efek yang ditimbulkan.

Lebih lanjut, tramadol tersedia dalam beberapa bentuk, seperti tablet atau kapsul, dengan dosis umum 50-100 mg. 

Obat tersebut digunakan untuk mengatasi nyeri sedang hingga berat. Dosis maksimal Tramadol adalah 400 mg per hari, yang setara dengan 8 kapsul 50 mg atau 4 kapsul 100 mg. 

Selain dalam bentuk tablet dan kapsul, tramadol juga tersedia dalam bentuk suntikan yang biasanya digunakan di rumah sakit untuk pasien yang mengalami nyeri setelah prosedur bedah.

Gejala Kecanduan Tramadol

1. Kesulitan Mengontrol Penggunaan

Orang yang kecanduan Tramadol sering kali kehilangan kendali atas penggunaannya. Meskipun mereka mungkin mencoba mengurangi dosis atau bahkan berhenti mengonsumsi obat ini, mereka sering gagal melakukannya. 

2. Dorongan Kuat untuk Terus Mengonsumsi

Kecanduan sering kali ditandai oleh keinginan yang kuat atau kebutuhan mendesak untuk terus mengonsumsi Tramadol. 

Orang yang kecanduan mungkin nekat melakukan berbagai cara untuk mendapatkan obat ini, termasuk dengan cara ilegal atau membahayakan diri sendiri. 

3. Gejala Penarikan Ketika Efek Obat Hilang

Ketika seseorang mencoba berhenti atau mengurangi konsumsi Tramadol, gejala penarikan dapat muncul. Gejala ini meliputi mual, muntah, pusing, keringat berlebih, dan dalam beberapa kasus, rasa cemas atau depresi. 

Gejala penarikan biasanya mulai muncul beberapa jam setelah dosis terakhir dan dapat bertahan selama beberapa hari hingga minggu, tergantung pada tingkat kecanduan individu tersebut.

Efek Samping Tramadol dan Bahaya Penggunaan Berlebihan

Tramadol, meskipun bermanfaat untuk mengatasi rasa nyeri, tidak bebas dari efek samping. Efek samping ini dapat bervariasi dari ringan hingga serius, tergantung pada dosis yang dikonsumsi. 

Beberapa efek samping yang terjadi setelah mengonsumsi tramadol secara berlebihan diantaranya sebagai berikut. 

Selain itu, penggunaan tramadol dalam jangka panjang bisa menyebabkan ketergantungan dan kecanduan, yang memerlukan penanganan medis untuk pemulihan.

Cara Menghindari Kecanduan Tramadol

Pencegahan ketergantungan dan kecanduan Tramadol dimulai dengan pemahaman yang baik mengenai risiko obat ini. 

Berikut ini beberapa langkah yang dapat membantu Anda menghindari ketergantungan atau kecanduan obat tramadol.

1. Gunakan Tramadol Sesuai Petunjuk Dokter

Pastikan Anda hanya mengonsumsi Tramadol sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter. Jangan pernah menambah dosis atau mengubah jadwal penggunaan tanpa persetujuan medis.

2. Jangan Menggunakan Obat Tanpa Resep

Hindari menggunakan Tramadol tanpa resep dokter. Obat ini hanya boleh digunakan dalam kondisi medis tertentu dan harus diawasi oleh tenaga medis yang berkompeten.

3. Ketahui Gejala Ketergantungan

Jika Anda mulai merasa ketergantungan atau merasa ingin terus mengonsumsi Tramadol meskipun tidak diperlukan lagi, segera cari bantuan medis.

4. Jaga Kesehatan Mental dan Fisik

Mengelola stres, kecemasan, atau rasa sakit dengan cara yang sehat seperti olahraga, meditasi, atau terapi fisik dapat membantu mengurangi ketergantungan pada obat penghilang rasa sakit seperti Tramadol.

5. Mencari Dukungan

Apabila Anda merasa kesulitan mengontrol penggunaan Tramadol, bicarakan masalah ini dengan keluarga, teman, atau seorang profesional medis. Dukungan sosial sangat penting dalam proses pemulihan.

Penggunaan tramadol yang tepat dapat membantu mengatasi nyeri, namun penyalahgunaan obat ini dapat menimbulkan ketergantungan atau bahkan kecanduan yang sangat merugikan. 

Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu menggunakan tramadol sesuai dengan petunjuk medis dan tidak mengonsumsinya secara berlebihan.

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News  dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp  Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Tags:
tramadolObat TramadolkecanduanGejala Kecanduan TramadolKecanduan TramadolBahaya tramadol

Mutia Dheza Cantika

Reporter

Mutia Dheza Cantika

Editor