JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Simak tips makan sehat ala salah satu Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrinologi dan Diabetes, dr. Hans Tjandra berikut ini.
Makanan menjadi salah satu faktor utama untuk mengontrol kesehatan pada tubuh, yang fungsinya tentu tidak hanya untuk membuat perut menjadi kenyang saja.
Sebagaimana diketahui bahwa tidak semua makanan sehat bagi tubuh Anda sehingga memerlukan pola-pola teratur agar kesehatan tetap terjaga.
Terdapat tips makan sehat dari dr. Hans yang biasa ia sebut dengan ‘4 J’ agar tiap orang jauh dari segala penyakit sehingga tubuh bugar dan umur lebih panjang.
“Kalau makan sehat, kita bisa berumur panjang, jauh dari penyakit dan segala macam komplikasi. Jadi, ingatlah 4 J!” ujar dr.Hans dalam suatu video di akun TikTok @herbalinaja, dikutip pada Selasa, 9 Juli 2024.
Lantas, apa sih ‘4 J’ yang dimaksud tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini
Tips Makan Sehat ‘4 J’ Ala dr Hans
1. Jam Makan
J yang pertama menurutnya adalah ‘jam’ makan karena metabolisme dan organ tubuh seseorang perlu bekerja secara teratur sehingga penting untuk memperhatikan jam makan.
“Sesudah makan, metabolisme jalan. Kemudian sekian jam lagi, 5-6 jam harus makan lagi. Jadi pertama, jam makan harus teratur sehingga metabolisme kita teratur,” kata dr. Hans.
“Jadi ingat pagi, siang, dan malam ada jam makan. Jadi jangan siang, malam, dan tengah malam, itu salah,” sambung dia.
2. Jumlah Porsi Makanan
J yang kedua adalah ‘jumlah’ porsi makanan harus dipantau, jangan melebihi kebutuhan atau asupan tubuh Anda agar tidak terjadi penumpukan lemak sehingga riskan mengalami obesitas.
“Kemudian yang kedua, jumlah makan porsinya. Porsi kebanyakan akan membuat Anda menjadi gemuk dan kena penyakit,” kata dr. Hans.
Ia menjelaskan, porsi makan pada pagi hari harus lebih besar karena seseorang akan melakukan banyak aktivitas sehingga membutuhkan energi, dibanding pada malam hari ketika ingin tidur.
"Nah, ingat kerja kita pagi banyak aktivitas, makanlah seperti raja. Malam, habis makan tidak banyak gerak, maka makan seperti orang miskin. Pagi raja, siang pengeran, malam pengemis istilahnya seperti itu,” lanjutnya.
3. Jenis Makanan
Kemudian J yang ketiga yaitu seseorang harus perhatikan ‘jenis’ makanan yang dikonsumsi dengan trik ‘bagi pring’.
Sebaiknya, kata dia, mengkonsumsi makanan harus dengan karbohidrat, protein, dan lemak sesuai kebutuhan tubuh masing-masing serta harus teratur sesuai waktu makan.
“Jadi ketika malam tidak banyak kerja, maka karbo harus dikurangi. Pada pagi hari, karbonya banyakin. Protein cari yang rendah lemak sepert fiber, high fiber, low fat, dan low protein. Itu yang harus dilakukan,” jelas dr. Hans.
4. Jurus Masak
Kemudian yang terakhir yakni ‘jurus’ masak, artinya setiap orang harus memperhatikan pengolahan makanan yang hendak dikonsumsinya.
“Kalau ada gorengan, kita buang yang kriuk-kriuknya. Kalau bakar-bakar pakai arang, kita buang yang hangus. Kalau yang tim atau rebus, kuanhnya jangan ambil banyak karena mengandung banyak garam,” kata dr. Hans.
“Kalau yang mentah-mentahan harus bersih jangan sampai kotor, siapa tahu bisa sakit perut. Nah akhirnya kita bisa menikmati makanan semua. Jadi, jam, jumlah, jenis, dan jurus masak. J4 itu rahasianya,” tambahnya.
Bagaimana Jika Seoseorang Terlalu Sibuk dan Melakukan Intermittent Fasting?
Kemudian dr. Hans menegaskan bahwa perut manusia tentu memiliki jam kerjanya sehingga tidak ada alasan untuk seseorang tidak makan dengan waktu yang teratur.
“Kita tahu si perut ini ada jam-nya. Isi perut seperti pankreas atau liver, hormon, enzim ,lambung, usus, tiap makanan masuk mereka bekerja. Kerjanya 5-6 jam, jangan kita atur,” ucap dia.
“Jadi ikuti jamnya ini. Kira-kira jam 7 malam tutup, maka makan siang tutup jam 1, makan pagi tutup jam 7 pagi. Jadi menggunakan sistem 7-1-7,” sambungnya.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam ini juga, sistem 7-1-7 tersebut tidak berbeda jauh dengan intermittent fasting atau mengatur pola makan dengan cara berpuasa.
“Tujuannya ini adalah seperti intermittent fasting karena tengah-tengah 6 jam itu kosong. Nah, kalau anda ingin lebih ketat lagi, silakan intermittent fasting,” jelas dr. Hans.
“Misalnya Anda cuma memiliki waktu makan 8 jam sehari, misalnya jam 8 pagi sampai 16 sore sudah penutupan. Nah dalam penelitian itu tidak beda, hasilnya juga bagus karena ada jam kosong. Gapapa, lakukan seperti itu,” tutup dia.
Demikian informasi yang dapat Anda simak terkait tips makan sehat ala dr. Hans jandra dengan menerapkan ‘4 J’.
Untuk mendapatkan informasi seputar kesehatan lainnya, silakan bergabung dengan saluran WA Poskota DI SINI.