Kue Dongkal yang dijual salah seorang pedagang di Pandeglang. (Poskota.co.id/Samsul Fathony)

Regional

Kue Dongkal, Makanan Legendaris Khas Betawi yang Masih Eksis di Pandeglang

Sabtu 30 Mar 2024, 20:07 WIB

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Olahan makanan tradisional yang dinamakan Kue Dongkal atau Dodongkal, masih banyak ditemukan di wilayah Kabupaten Pandeglang.

Olahan kue legend khas Betawi itu diminati oleh banyak warga Pandeglang, terutama pada saat Bulan Ramadhan, yang biasanya dijadikan hidangan untuk berbuka puasa.

Kue tradisional tersebut terbuat dari bahan dasar tepung beras yang dipadukan dengan ampas kelapa, garam, dan gula sehingga memiliki cita rasa yang khas.

Meski sekarang sudah banyak berbagai macam kue yang diproduksi dengan alat yang canggih, kue legend yang satu ini tetap banyak diminati warga Pandeglang.

Bagi warga yang belum pernah merasakan nikmatnya kue Dongkal, bisa datang ke outlet milik Rudi di Jalan Raya Majasari, Kecamatan Majasari, Pandeglang.

Karena kue Dongkal memiliki rasa manis, gurih, dan pulen atau legit, cocok disantap sambil minum kopi seusai berbuka puasa maupun dijadikan hidangan untuk berbuka puasa.

Salah seorang penjual kue Dongkal, Rudi mengungkapkan, dirinya telah membuka usaha olahan kue tradisional ini selama 14 tahun. Usaha yang ditekuninya sejak 2011 itu, masih bertahan bahkan semakin maju.

Meski olahan kue yang dijualnya itu kue tradisional, Rudi tidak takut kalah bersaing dengan penjual kue modern.

"Saya sudah 14 tahun berjualan kue Dongkal ini. Alhamdulillah sekarang masih eksis, bahkan pelanggannya semakin bertambah," kata Rudi pada Sabtu, 30 Maret 2024.

Ia mengatakan, minat warga terhadap kue tradisional ini masih tinggi. Bahkan selama Ramadhan ini, warga malah banyak yang mencari kue ini untuk berbuka puasa.

"Selama Ramadhan ini perharinya habis dua kukusan. Lebih banyak dibanding dengan hari-hari biasa," katanya.

Rudi menuturkan, harga jual kue Dongkal ini mulai Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per porsinya. Harga yang berbeda, tergantung porsi.

"Adapun omzet yang saya dapat dalam setiap harinya rata-rata sebesar Rp300 sampai Rp350 ribu," ujarnya. 

Ia bercerita, kue dongkal terbaut bahan bakunya dari tepung beras, kemudian gula aren, parutan kelapa ditambah garam secukupnya. 

"Setelah adonan kue ini lengkap kemudian dikukus selama 15 menit. Setelah itu kue Dongkal sudah siap untuk disajikan kepada konsumen," jelasnya.

Saat ditanya alasan gerainya hanya menjual kue tradisional, ia menyebut kue Dongkal ini merupakan camilan zaman dulu bahkan sejak zaman Belanda.

Dengan begitu, ia ingin mempertahankan keberadaan kue lawas ini meski sekarang zaman sudah maju dan banyak kue-kue moderen yang mudah didapat oleh masyarakat.

"Saya ingin melestarikan kue Dongkal ini, karena memang sudah jarang ditemukan di pasaran. Kue ini memiliki rasa yang khas yang tidak pernah berubah sejak zaman dulu," tuturnya. (Samsul)

Tags:
kue dongkalKabupaten PandeglangBulan Ramadhankue betawi

Samsul Fathony

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor