PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyebut, wilayah Pandeglang masuk 5 besar daerah rawan penyebaran isu hoaks menjelang Pemilu 2024 ini.
Dalam menangkal berita-berita hoax tersebut, Bawaslu Pandeglang menggandeng para wartawan yang melaksanakan peliputan di wilayah tersebut.
Kerjasama dalam menangkal isu hoax tersebut juga diperkuat dengan penandatanganan MoU antara Bawaslu Pandeglang dan organisasi kewartawanan yang ada di wilayah itu.
Salah seorang Komisioner Bawaslu Pandeglang, Iman Ruhmawan menyebut, bahwa menjelang Pemilu 2024 ini wilayah Pandeglang masuk 5 besar wilayah rawan penyebaran isu hoaks.
Untuk itu lanjut Iman, Bawaslu Pandeglang menjalin kerjasama dengan sejumlah wartawan yang tergabung dalam organisasi kewartawanan sebagai upaya dalam menangkal isu-isu hoaks tersebut.
"Kerjasama ini salah satu upaya dalam rangka meningkatkan pengawasan terhadap tahapan Pemilu 2024. Terutama dalam menangkal penyebaran isu-isu hoax di wilayah Pandeglang," ungkapnya, Sabtu (28/01/2023).
Menurut Iman, peran jurnalis sangat dibutuhkan dalam menepis isu-isu hoax yang beredar di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, Bawaslu membutuhkan peran jurnalis sebagai pembanding informasi atau pemberitaan yang menyebar di masyarakat.
"Selain itu, awak media juga berperan dalam mengawasi proses tahapan hingga pelaksanaan Pemilu. Semoga melalui kerjasama ini mampu menekan isu-isu hoax yang menyebar di kalangan masyarakat," ujarnya.
Sementara, Ketua Dewan Penasehat PWI Banten, Agus Sanjadirja mengatakan, bahwa fungsi pers dalam pemilu tidak sekadar memberi informasi, melainkan mengedukasi.
Dikatakannya lagi, ketidak pahaman masyarakat mengenai persoalan kepemiluan, itu bisa menjadi sebab terpolarisasi nya cara berpikir dan bertindak ketika ada perbedaan.
"Maka tugas media dalam hal ini, fakta pemberitaan harus tetap dijaga agar dapat digunakan sebagai pusat rujukan oleh masyarakat yang masih memerlukan pemahaman tentang pemilu," tuturnya.