DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Menangkal informasi hoaks di media sosial, Kapolres Metro Depok Kombes H.Ahmad Fuady kolaborasi Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Kota Depok akan membuat Crisis Center.
Kombes Fuady mengatakan marak beredar informasi di media sosial dapat mempengaruhi seseorang sehingga untuk itu perlu ada penyaringnya.
"Selain kita melakukan Deklarasi Anti Hoax dalam rangka tahapan pemilu 2024 dari berbagai unsur dan kalangan. Juga atas permintaan dari rekan-rekan Pokja Wartawan Depok mengusulkan untuk membuat Crisis Center suatu wadah sebagai penyaring informasi hoaks di Kota Depok," ujar Kombes Fuady, Kamis (9/11/2023).
Perwira menengah (Pamen) jebolan Akpol 1998 ini mengungkapkan usulan dari teman-teman para wartawan tergabung dalam Pokja Wartawan Depok dengan ada dibuat Crisis Center diharapkan dapat menangkal hoax di Depok.
"Dalam Pemilu 2024 baik Pilkada maupun Pilpres kita mengharapkan dapat terjadi situasi kamtibmas aman kondusif dan tanpa ada perpecahan meski beda pilihan siapa pimpinan yang terpilih dapat menjadikan Indonesia menjadi lebih baik," tambahnya.
Sekretaris Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) - Pokja Wartawan Depok, Zahrul Darmawan akrab disapa Arul ini mengatakan sesuai saran dari Ketua (Iyung Rizki - red) dengan mendirikan suatu wadah seperti crisis center dapat membendung informasi hoax di Depok.
Menurut pria berambut gondrong ini crisis center tersebut untuk memudahkan akses informasi dan penanganan dilakukan satu pintu.
"Jadi crisis center itu nantinya dari berbagai unsur terkait seperti Polri, TNI, Kejaksaan dan media," papar Arul.
Bapak Kapolres Depok, lanjut Arul, juga merespon baik nantinya crisis center ada keterpaduan pemerintah lembaga terkait dan wartawan untuk bersama mengawal bila ada berita hoax.
"Sama-sama memberikan informasi, kalau semakin banyak yang memberikan informasi semakin cepat kita mencegah berita hoax," paparnya.
Terpisah Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono menilai deklarasi anti hoax ini awal yang baik sebelum masa kampanye di mulai.