Presiden Jokowi dan Cak Nun.

Opini

Cak Nun Hanya Manusia Biasa

Jumat 20 Jan 2023, 10:35 WIB

OlehWartawan Poskota, Muhidin

ULAMA sekaligus budayawan Emha Ainun Nadjib atau yang lebih dikenal Cak Nun membuat heboh dengan isi ceramahnya. Dia menyebut Presiden Joko Widodo seperti Firaun.

Potongan isi ceramahnya tersebar luas di media sosial, mulai dari Twitter, Instagram hingga TikTok. Banyak yang menghujat seorang Cak Nun, namun tidak sedikit yang membelanya.

Cak Nun bukanlah ABG (Anak Baru Gede). Usia beliau sudah sangat matang, umurnya saat ini 69 tahun.

Apa yang diucapkan pasti ada makna yang terkandungnya.

Dalam setiap penyampaiannya di publik berbeda bagi kebanyakan orang.

Cak Nun tidak segan-segan untuk menyampaikan keresahan hatinya mengenai masalah sosial dan keagamaan.

Suami artis Novia Kolopaking itu sudah kritis dan berkarya sejak akhir tahun 1969. Dari usia 16 tahun.

Pada tahun 1975, karya-karyanya mulai dibukukan. Dia menulis dalam berbagai jenis yaitu esai, puisi, naskah drama, cerpen, musik puisi, quote, transkrip Maiyahan, dan wawancara.

Cak Nun adalah seorang pemikir dan sastrawan yang tetap istiqamah di jalurnya hingga saat ini.

Baru-baru ini, kehehoban mencuat soal ceramahnya yang menyenggol Jokowi seperti Firaun. Juga menyebut Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Hamam. Pun pengusaha terkenal Antoni Salim dan 10 naga ikut terseret disebut sebagai Karun.

Lantas video ceramahnya itu dengan cepat tersebar di media sosial dan viral.

"Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi. Karun yang namanya Antoni Salim dan 10 naga, nggak sembilan, 10 saya kira ya, dan Haman yang namanya Luhut," ujar Cak Nun dalam potongan video yang tersebar di media sosial dan viral.

Pernyataan seorang Cak Nun ini tidak harus disalahkan, apalagi dihujat.

Karena bagi seorang Cak Nun, apa yang diucapkannya adalah keluar dari hatinya. Keluar dari perasaannya yang dirasakan saat ini.

Tidak diragukan lagi, Can Nun bukanlah seorang pemikir yang ecek-ecek.

Kawan-kawan Can Nun, dari berbagai kalangan, pejabat negara hingga presiden. Cak Nun pernah dekat dengan Presiden ke-2 RI, Soeharto dan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Namun kali ini masifnya hujatan di media sosial, tidak hanya ditujukan untuknya, keluarganya juga ikut 'kecipratan' cacian.

Cak Nun tidaklah muda lagi, makin bijak dalam sebuah keputusan yang diambilnya.

Dia tidak selamanya mempertahankan prinsip atas apa yang telah diucapkannya. Sehingga, agar semuanya mereda, dan demi kebaikan bersama dia rela 'menjilat ludahnya sendiri', dengan meminta maaf atas apa yang telah keluar dari mulutnya.

Atas kesalahannya itu, Cak Nun menyebut dirinya kesambet. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kesambet adalah sakit dan mendadak pingsan karena gangguan roh jahat (orang halus, hantu).

Permintaan maaf secara terbuka itu viral di media sosial. Lagi-lagi warganet masih menghakimi dan menghujatnya. Kendati begitu, Cak Nun adalah seoarang 'ksatria', yang berani untuk meminta maaf.

Yang pasti Cak Nun adalah seorang manusia biasa. Tak luput dari khilaf dan dosa. Namun, seorang Cak Nun, janganlah sampai down setelah ini. Harus tetap berkarya, dan kritis melihat fenomena sosial dan keagamaan yang saat ini terjadi. Ditunggu kritikan anyarnya Cak Nun! Jangan pernah padam, selagi demi kebaikan bangsa dan negara tercinta ini. (*)

 

Tags:
Cak NunFiraunLuhutjokowi9 naga

Administrator

Reporter

Administrator

Editor