Lantang Bilang Jokowi Firaun, Kiai Ini Sebut Cak Nun Mengidap Penyakit Hati: Ada Titik Kemunafikan

Selasa, 24 Januari 2023 09:36 WIB

Share
Presiden Jokowi dan Cak Nun.
Presiden Jokowi dan Cak Nun.

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Polemik pernyataan kontroversial budayawan Cak Nun masih terus berlanjut. Kendati sudah meminta maaf, pemilik nama asli Emha Ainum Nadjib ini masih terus dihujani kritik dan tanggapan tegas dari pihak-pihak yang kontra dengan ucapannya.

Terbaru, pendakwah KH Muhammad Abbas Billy Buntet Cirebon alias Gus Abbas turut menanggapi pernyataan sesumbar Cak Nun itu. Menurutnya, budayawan ini telah melakukan kesalahan fatal karena menyamakan Jokowi dengan Firaun.

Sebab, jika dilihat dari segi agama, perbedaannya sudah sangat jelas. Jokowi adalah muslim, sedang Firaun adalah kafir. Menyamakan keduanya hanya akan menimbulkan asumsi negatif dan memprovokasi rakyat dalam hal berdemokrasi.

"Dilihat dari tataran agama salah, menganalogikan Jokowi dengan firaun itu kesalahan fatal. Segi agama kan Jokowi muslim, firaun kafir. Itu melenceng. Itu bisa menimbulkan asumsi yang kurang bagus dan meracuni rakyat dalam hal berdemokrasi secara sehat. Kita boleh beda pendapat tapi tidak boleh menjelek-jelekkan apalagi mohon maaf memberi julukan yang tidak pantas. Itu sangat dilarang oleh agama," ujar Gus Abbas dikutip dari YouTube Saung Annadwah Channel, Selasa (24/1/2023).

 

 

Lebih lanjut, Gus Abbas menerangkan jika seseorang memberikan julukan kepada orang yang dibenci termasuk golongan munafik.

"Kata Imam Jalaluddin Al Mahali siapa yang memberi julukan kepada orang yang dibenci itu termasuk orang yang di dalam hatinya ada titik kemunafikan," ucapnya.

"Saya tidak suka ada julukan ada cebong kadrun dan kampret, itu jangan. Allah saja memanggil kita dengan panggilan yang begitu baik dan indah, tapi kenapa kita memanggil sesama muslim dengan panggilan yang kurang baik. Itu jauh dari kebijaksanaan, dan jangan kalian tiru," imbuhnya.

Ia pun meminta kepada Cak Nun untuk lebih berhati-hati dalam bersikap dan bertutur kata.  

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar