ADVERTISEMENT

Mengapa Kaus Seragam Tim Nasional Sangat Mahal?

Jumat, 9 Desember 2022 22:00 WIB

Share
Lionel Messi dengan jersey Argentina.
Lionel Messi dengan jersey Argentina.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Mulai tanggal 14 November, kaus model resmi dijual dengan harga sekitar $ 71, mencakup lebih dari 75 persen upah minimum bulanan Senegal yaitu $ 0,52 per jam atau $ 79 per bulan menurut Kementerian Ketenagakerjaan.

"Kaus orisinalnya kemahalan. Kausnya bagus. Tetapi orang-orang di sini tidak punya uang," kata Malik, seorang pedagang kaki lima di Senedal.

"Saya mendapat semakin banyak pelanggan," ucapnya sebelum mengungkapkan harapan tim Senegal bisa lolos ke babak 16 besar. Karena hal tersebut akan memungkinkan dia untuk menaikkan harga kaus jualannya.

Ekonomi Kaus Bola

Kaus bola sebenarnya bukan produk yang mahal untuk diproduksi. Richard Denton, dosen di Institut Manajemen Olahraga Johan Cruyff di Barcelona, memperkirakan biaya produksinya kurang dari $ 10 atau Rp 157.000 per unit.

"Ini jelas-jelas membuat harga final tampak kemahalan dan orang bisa berargumen bahwa itu tidak bisa dibenarkan," ucap Richard Denton.

"Tetapi harga yang tidak masuk akal bagi satu orang bisa masuk akal bagi yang lain karena ada biaya dan investasi lain yang terlibat dan memengaruhi harga finalnya."

Ahli ekonomi Cesar Grafietti, spesialisasi di bisnis sepak bola, menjelaskan bahwa harga final kaus sepak bola tidak terutama ditentukan oleh ongkos produksi. Pajak dan biaya logistik termasuk transportasi memberi dampak yang paling besar.

Dua komponen biaya itu telah membesar sejak pandemi virus corona sehingga mengganggu rantai pasok. Sementara perang di Ukraina menaikkan harga bahan bakar global.

"Produsen pakaian sebenarnya tidak mendapat banyak uang dari penjualan seragam karena mereka juga harus membayar klub-klub papan atas dan federasi sepak bola nasional uang yang tak sedikit untuk hak memproduksi seragam mereka," tambah Cesar Grafietti.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT