ADVERTISEMENT

Mengapa Kaus Seragam Tim Nasional Sangat Mahal?

Jumat, 9 Desember 2022 22:00 WIB

Share
Lionel Messi dengan jersey Argentina.
Lionel Messi dengan jersey Argentina.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Persaingan Produsen Raksasa

Perusahaan raksasa seperti Nike dan saingan bebuyutannya Adidas melakukan segala cara untuk memastikan tim-tim paling bergengsi mengenakan peralatan buatan mereka.

Pada Piala Dunia kali ini, Nike adalah pemasok untuk 13 dari 32 tim yang berpartisipasi. Sementara Adidas memasok tujuh tim, termasuk empat kali juara dunia Jerman, dua kali juara dunia Argentina, dan tim favorit lainnya Spanyol.

Dua perusahaan besar ini membayar federasi nasional negara-negara tersebut total $ 275 juta atau Rp 4,3 triliun setahun untuk keistimewaan tersebut menurut situs bisnis olahraga SportsPro Media.

"Perusahaan-perusahaan ini punya pemegang saham yang jelas-jelas tidak akan suka kalau Adidas atau Nike tidak mengembalikan investasi sebesar itu melalui kesepakatan dengan tim-tim sepak bola," terang Richard Denton.

"Tetapi kita sendiri yang harus memutuskan apakah kaus itu mahal atau tidak. Karena itulah sebagian orang minum anggur murah dan sebagian lainnya minum anggur mahal."

Adidas, Puma, dan Nike dihubungi untuk memberikan komentar. Namun baru Adidas yang membalas. Dalam pernyataan tertulis, perusahaan mengatakan bahwa harga final mencerminkan kualitas bahan yang digunakan untuk membuat kaus serta ketahanannya.

"Seragam kami mengandung inovasi bahan yang sama dengan yang dipakai di lapangan serta dirancang dan diproduksi untuk dikenakan dengan bangga oleh para fans selama bertahun-tahun. Harganya mencerminkan tingkat ketahanan dan inovasi performa dalam pembuatannya."

Laku Keras

Janine Garcia dan kawan-kawannya menjauhi kaus seragam resmi yang tak terbeli. Tetapi tampaknya tidak semua orang dibuat enggan oleh harga mahal.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT