ADVERTISEMENT

Hitungan Final Gempa Cianjur, Menko PMK: Siap Rehab 14.490 Rumah Rusak

Kamis, 1 Desember 2022 09:08 WIB

Share
Menko PMK Muhadjir Effendy kunjungi pengungsi gempa Cianjur untuk ketiga kalinya. (ist)
Menko PMK Muhadjir Effendy kunjungi pengungsi gempa Cianjur untuk ketiga kalinya. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sepuluh hari telah berlalu sejak gempa bumi bermagnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.

Gempa yang melanda Cianjur pada Senin (21/11/2022) pekan lalu itu telah memporak porandakan dan memberikan dampak kerusakan besar. Banyak rumah warga rusak, sarana prasarana dan fasilitas umum yang terdampak.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy kembali mengunjungi Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu (30/11/2022).

Di kunjungan ke tiga kalinya itu,  ia mengecek berbagai penanganan yang telah dilakukan oleh BNPB dan Pemerintah Kabupaten Cianjur.

Dari laporan Kepala BNPB Suharyanto, dan Bupati Kabupaten Cianjur Herman Suherman, dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan di Posko Utama Penanggulangan Darurat Gempa Bumi Cianjur, dilaporkan bahwa penanganan bencana sudah semakin terorganisasi dengan baik.

Dari segi bantuan tenda, sandang, pangan, dan logistik juga sudah dapat diberikan sampai ke tempat-tempat yang terisolasi.

"Kendala dan kekurangan pada hari awal gempa sudah bisa diatasi. Termasuk mereka yang tinggal di daerah terisolasi sudah bisa dijangkau sudah bisa mendapatkan bantuan dari posko pusat. Sekarang ini sudah berjalan dengan baik," ujar Menko PMK. 

Kemudian, setelah penanganan bencana telah berlangsung baik, Menko PMK juga mengarahkan agar penanganan bencana segera beralih ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Hal itu katanya sesuai dengan arahan Presiden supaya bisa mempercepat rehabilitasi dan rekonstruksi.

Berdasarkan data BNPB terakhir per 29 November, sebanyak 14.490 rumah yang terdata kerusakannya dan telah diverifikasi oleh pihak BNPB. Sementara ini, kata Kepala BNPB data dikunci untuk gelombang pertama proses pembangunan hunian oleh BNPB, Pemda, dan Kementerian PUPR. 

"Data dikunci sementara. Biar tidak tumpang tindih data akan difinalisasi jadi ini kita anggap sebagai batch 1. Sudah kita tutup nanti kemudian kita lanjutkan batch 2," ungkapnya.

Muhadjir juga mendapatkan laporan dari Bupati Kabupaten Cianjur Herman Suherman bahwa telah banyak organisasi masyarakat sipil dan relawan yang memberikan bantuan kemanusiaan. Menurutnya, hal yang dilakukan para relawan adalah hal yang sangat bijak dalam membantu para korban supaya tidak berlarut dalam kesedihan.

Akan tetapi, Muhadjir juga mengimbau kepada masyarakat sipil yang akan memberikan bantuan supaya melalui posko pusat di Kantor Bupati Cianjur.

Hal itu lantaran banyak kasus bantuan dari relawan yang hanya diantar dan diambil oleh masyarakat dari pinggir jalan utama. Padahal banyak masyarakat lebih membutuhkan di wilayah pedesaan.

"Sehingga distribusinya bisa lebih merata bila melalui posko pusat. Karena kalau bantuan datang dari warga paling hanya diberikan kepada pengungsi yang di pinggir jalan. Padahal pengungsi sebagian besar di wilayah-wilayah yang masuk," ujarnya.

Menurut Muhadjir, bantuan yang dikirim relawan yang hanya diberikan di pinggir jalan membuat gejolak di masyarakat karena banyam yang merasa tidak mendapatkan bantuan sebagaimana yang lain.

Karena itu, kata dia, akan lebih baik bila bantuan dsri masyarakat sipil dan relawan disalurkan melalui posko pusat untuk menjaga suasana batin masyarakat.

"Saya imbau kepada seluruh warga yang akan memberikan bantuan niat baiknya sangat kita hargai kita apresiasi. Tetapi mohon sebaiknya diserahkan kepada posko pusat agar nanti bisa disalurkan sebaik-baiknya. Kalau bantuannya dialamatkan kepada pihak tertentu nanti bisa ditulis saja kepada pihak yang diserahi sehingga bisa diantar," jelasnya.(rizal)

ADVERTISEMENT

Reporter: Rizal Siregar
Editor: Tri Haryanti
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT