MASIH ramai soal pemimpin ramput putih. Itu yang asalnya Presiden Joko Widodo, atau Pak Jokowi. Waktu bicara di depan relawan pendukungnya. Waktu show of force.
Sebagian orang antusias membicarakan pernyataaan Pak Jokowi soal tanda-tanda pemimpin yang memikirkan rakyat, yakni banyak kerutan di mukanya, lantas rambut putih.
Nah, ini yang kemudian menjadi pertanyaan, kenapa rambut Pak Jokowi sendiri kok tidak putih, apakah tidak memikirkan rakyat? Pak Jokowi hanya kerja, kerja, kerja, dan tidak mikirin rakyat?
Masalah ini yang membuat bingung Bagong, yang sedang santai dengan kakaknya, Petruk.
“Kalau namanya Presiden itu yang full, ya mikir ya kerja, ya baca. Soalnya Presiden kan pemimpin negara, kalau kerja doang itu namanya tukang," kata Petruk.
"Setuju kang, kalau nggak mau mikir, itu kan berarti rambutnya tidak putih, itu mencurigakan, Pemimpin yang tidak mikir rakyat,” kata Bagong.
“Loh, itu Pak Jokowi rambutnya hitam kelam, berarti tidak mikirin rakyat dong.
Dia kerja kerja kerja, berarti Pak Jokowi tukang dong? Kata kamu Gong, kalau kerja doang itu namanya tukang,” sergah Petruk.
“Sak senengmu Kang Petruk, mau omong apa, katanya demokrasi. Tapi, kita kan sama-sama tahu, dulu waktu ditanya mau nyapres nggak, Pak Jokowi bilang ora mikir,” sahut Bagong.
“Kok kamu ingat aja Gong. Kayaknya Pak Jokowi juga malas baca. Lha seingatku juga, dulu kalau ada surat yang harus diteken, Pak Jokowi bilang nggak baca,” kata Petruk.
“Biyuh, komplet dong, Tidak mikir, dan tidak mau baca. Lha terus Presiden cap apa ini,” kata Bagong seenaknya.