PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Seorang janda rumahnya ambruk akibat disapu angin kencang. Maka janda satu anak di Pandeglang ini terpakssa harus menumpang tinggal di rumah tetangga.
Janda iiu bernama Khoirunida Fauzi (26) warga Kampung Kadu Apus, Desa Babadsari, Kecamatan Jiput, Pandeglang.
Seorang janda beranak satu yakni Khoirunida Fauzi (26) warga Kampung Kadu Apus, Desa Babadsari, Kecamatan Jiput, Pandeglang, terpaksa harus numpang tinggal di rumah tetangganya, lantaran rumah miliknya tersebut ambruk akibat disapu angin kencang.
Ambruknya rumah semi permanen milik janda anak satu itu, tejadi pada Hari Sabtu (26/11/2022) sekitar pukul 01.30 WIB, saat itu tengah terjadi hujan deras yang disertai angin kencang melanda wilayah tersebut.
Menurut Cerita sang janda, pada saat kejadian, ia dan anaknya serta adik kandungnya tengah tidur di dalam ruangan tamu. Namun, ia terbangun saat mendengan suara angin kencang dan hujan.
Lantas, selang beberapa menit hujan dan angin kencang berlangsung melanda wilayahnya, ia mendengar suara seperti patahan kayu. Seketika, ia dan anak serta adiknya langsung keluar rumah untuk mengungsi ke rumah tetangganya.
"Ia ada suara seperti kayu patah. Kami langsung ke luar rumah, tidak lama bangunan rumah kami ambruk," katanya.
Sementara, Kaur perencanaan Desa Babadsari, Kecamatan Jiput, Latif mengatakan, ambruknya rumah tersebut ketika pemilik rumah sedang tidur bersama satu anak dan adiknya. Beruntung, korban mendengar suara angin kencang langsung terbangun dan keluar rumah.
"Yang punya rumah lagi tidur bersama satu anak dan adiknya. Ketika hujan dan angin kencang si pemilik rumah terbangun, tiba-tiba terdengar suara kayu patah dan saat itu juga si pemilik rumah berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri," ungkapnya, Senin (28/11/2022).
Akibat kejadian tersebut, rumah korban kini sudah tak bisa di huni lagi, untuk sementara korban numpang tinggal di rumah tetangganya.
"Sementara tinggal di rumah tetangganya, sebab rumahnya sudah tidak bisa dihuni lagi," ucapnya.
Ditambahkannya, pihak desa sudah membuatkan proposal pengajuan bantuan pembanguan rumah korban. Sebab, pembangunan rumahnya membutuhkan biaya yang cukup besar.
"Kalau bantuan dari pemerintah itu kemarin ada bantuan sembako dari lumbung sosial, untuk bantuan rumahnya baru kita usulkan engga tau itu realisasinya kapan," tambahnya.
Sementara, Camat Jiput, Muslim Taufik membenarkan terkait musibah tersebut. Untuk itu, kata dia, pihaknya berupaya mengajukan bantuan agar korban bisa segera mendapatkan bantuan.
"Kalau dari pemerintah daerah melalui dinsos kita juga sudah turun dan memberikan bantuan sembako kepada korban. Kita berupaya ke Baznas Provinsi dan mudah-mudahan infonya besok dari Baznas Provinsi Banten akan memberikan bantuan uang Rp 20 juta," tandasnya. (Samsul Fatoni).