ADVERTISEMENT

Sudah 11 Tahun Menderita Gagal Ginjal Akut, Pemerintah Dianggap Abai terhadap Tiara

Senin, 28 November 2022 21:33 WIB

Share
Ketua LSM Poros Rawamangun Rudy Darmawanto saat mengunjungi Tiara Nurhikmah Nisa dan Ibunda Iin di kontrakannya, di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. (foto: ist)
Ketua LSM Poros Rawamangun Rudy Darmawanto saat mengunjungi Tiara Nurhikmah Nisa dan Ibunda Iin di kontrakannya, di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Poros Rawamangun Rudy Darmawanto prihatin sekaligus geram atas penderitaan Tiara Nurhikmah Nisa (18 tahun), penderita gagal ginjal akut.

Hingga kini Tiara yang sudah 11 tahun menderita gagal ginjal akut merasa tak banyak dapat perhatian dari pemerintah. 

Rudy Darmawanto dan tim, menyempatkan waktu mengunjungi Tiara Nurhikmah Nisa dan Ibunda Iin di rumah kontrakannya, di bilangan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu 27 November 2022.

Tiara dan ibundanya, warga Jawa Timur terpaksa mengontrak rumah di bilangan Cempaka Putih dengan pertimbangan cukup dekat untuk mondar-mandir berobat ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Tiara sejak umur 7 tahun didiagnosa dokter menderita gagal ginjal akut. Menjalani pengobatan intensif.

Sejak usia 10 tahun, Tiara Nurhikmah Nisa harus menjalani cuci darah di RSCM Jakarta, karena hanya rumah sakit ini yang mampu melakukan pengobatan penyakitnya.

Rudy sempat berbincang-bincang dengan Tiara yang memperlihatkan buku komik karyanya.

"Buku komik yang dibuat Tiara sangat cantik, dia punya kemampuan menggambar, melukis tentang Masa kecilnya, juga menyusun foto-foto unik menjadi buku yang bagus sekali," ujar Rudy Darmawanto, trenyuh atas prestasi Tiara yang luar biasa.

Ibu Iin mengaku sangat kewalahan dengan mahalnya biaya pengobatan Tiara. 

"Setiap hari, Tiara menghabiskan 6-7 tabung oksigen, kemudian biaya beli obat jantung yang mahal," kata Ibu Iin yang sempat menangis di depan Tim Poros Rawamangun yang mengunjunginya.

Ibu Iin menegaskan, BPJS hanya menanggung biaya berobat, tetapi tidak mengcover biaya beli obat jantung dan beli oksigen.

"Pemerintah Provinsi Jawa Timur sama sekali tidak mau tahu penderitaan kami," kata Ibu Iin.

Abainya Pemprov Jawa Timur itu dikecam oleh Rudy Darmawanto.

"Pemerintah di mana? Seharusnya Pemerintah Provinsi Jatim dan Pemerintah Pusat mesti hadir, membantu biaya pengobatan Tiara secara menyeluruh.

"Jangan biarkan masalah penderitaan Tiara dan keluarganya. Pemerintah seharusnya memperhatikan penderitaan anak-anak muda harapan bangsa, " kata Rudy Darmawanto Full yang diungguh di Tiktok.

Seperti diketahui, LSM Poros Rawamangun sangat aktif mengkritisi peran pemerintah, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang dianggap lalai dan abai terhadap kasus gagal ginjal akut yang diderita masyarakat Indonesia. Ada lebih dari 300 anak meninggal dunia.

Rudy mendorong Bareskrim Polri menetapkan pejabat BPOM menjadi tersangka kasus gagal ginjal akut ini karena lalai dan abai terhadap peredaran sirup yang mengandung bahan -bahan berbahaya yang dipastikan me jadi penyebab gagal ginjal anak-anak bangsa.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT