ADVERTISEMENT

Nasib dan Hak Pekerja Migran Piala Dunia Qatar Dicemaskan Meredup

Selasa, 8 November 2022 10:00 WIB

Share
Pekerja migran membangun infrastruktur mutakhir untuk mempersiapkan penyelenggaraan Piala Dunia FIFA 2022.
Pekerja migran membangun infrastruktur mutakhir untuk mempersiapkan penyelenggaraan Piala Dunia FIFA 2022.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

QATAR, POSKOTA.CO.ID - Eksploitasi atas pekerja migran dicemaskan akan berlalu begitu saja.

Ini seiring dengan kesiapan Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia dalam waktu dekat.

Sementara permasalahan pekerja migran ini menjadi konsern sejumlah lembaga HAM. Demikian seperti dikutip dari Associated Press pada Senin (7/11/2022).

Sorotan atas penyelenggaraan Piala Dunia telah ikut mendorong pengawasan terhadap jutaan pekerja asing di negara Teluk Arab yang membangun stadion dan infrastruktur mutakhir lainnya. Ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Para pekerja asing ini menjadi staf hotel dan petugas kebersihan selama acara olahraga terbesar di dunia itu.

Qatar menghadapi kritik dunia internasional dengan melakukan sejumlah reformasi dalam beberapa tahun terakhir. Termasuk mengubah sistem yang mengikat pekerja dan majikan mereka serta upah minimum. Langkah ini dipuji PBB dan sejumlah kelompok HAM lainnya.

Tetapi para aktivis menyebutkan masih banyak pelanggaran yang terjadi. Antara lain upah yang tidak dibayar dan kondisi kerja yang berat. Para pekerja juga dilarang membentuk serikat pekerja atau melakukan mogok kerja sehingga tidak memberi banyak jalan untuk menuntut keadilan.

Para aktivis juga khawatir dengan nasib para pekerja asing ini setelah turnamen selama satu bulan itu berakhir Desember nanti dan para pengusaha berpotensi memangkas gaji mereka.

Qatar memastikan akan tetap melakukan reformasi tenaga kerja setelah Piala Dunia berakhir. Para emir yang berkuasa mengecam balik lembaga HAM yang mengabaikan perubahan yang telah dilakukan.

Qatar sebagaimana negara-negara Teluk lainnya yang bergantung pada jutaan pekerja asing yang kini merupakan mayoritas penduduk mereka dan hampir 95 persen dari angkatan kerja.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Ignatius Dwiana
Editor: Ignatius Dwiana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT