DENMARK, POSKOTA.CO.ID - Tuan rumah Piala Dunia mendapat protes dari Denmark.
Hal ini terkait catatan hak asasi manusia tuan rumah Qatar dan perlakuannya terhadap pekerja migran.
Denmark sebagai wujud protesnya akan mengenakan kaus yang tidak mencolok.
Negara tersebut sebelumnya mengatakan akan memberikan tekanan lebih besar kepada FIFA atas dasar kekhawatiran hak asasi manusia menjelang Piala Dunia yang akan dibuka pada 20 November. Demikian dikutip dari BBC.
Produsen kit Hummel juga telah merancang jersey serba hitam untuk mencerminkan warna berkabung.
Hummel mengatakan pihaknya tidak ingin terlihat dalam turnamen yang dikatakan merenggut ribuan nyawa.
"Kami mendukung tim nasional Denmark tapi itu tidak sama dengan mendukung Qatar sebagai tuan rumah," katanya.
Sebagai bagian dari modifikasi desain ini, lencana Denmark juga dibuat tidak mencolok. Kaus yang akan digunakan adalah baju jersey kandang berwarna merah polos dan jersey kedua berwarna serba putih.
Logo sponsor pada kit latihan tim Denmark juga akan ditiadakan untuk memberikan ruang bagi pesan-pesan kritis pada Qatar.
Pihak berwenang Qatar sebelumnya menepis jumlah kematian pekerja migran yang bekerja di fasilitas-fasilitas Piala Dunia dengan mengatakan jumlah yang sebenarnya pada 2021 adalah 37.
Hummel mengatakan,"Kami ingin menyampaikan pesan tentang catatan hak asasi manusia Qatar dan perlakuannya terhadap pekerja migran yang sudah membangun stadion-stadion Piala Dunia di negara itu.”
"Kami meyakini bahwa olahraga semestinya menyatukan orang. Ketika yang terjadi sebaliknya, kami ingin menyampaikan pesan," tambahnya.
Namun Komite Tinggi Qatar 2022, penyelenggara turnamen, menepis klaim kematian pekerja migran.
Komite Tinggi Qatar 2022 dalam pernyataan menyebutkan telah terlibat dalam dialog yang sehat dan transparan dengan Persatuan Sepak Bola Denmark (DBU).
"Kami sepenuhnya menolak pengerdilan komitmen tulus kami untuk menjaga keselamatan dan kesehatan 30 ribu pekerja yang membangun stadion-stadion dan proyek-proyek turnamen lainnya.”
Lanjutnya,"Kami telah bekerja keras bersama dengan pemerintah Qatar untuk memastikan turnamen ini membuahkan warisan sosial yang lestari."
Komite juga mendesak DBU untuk secara akurat menyampaikan hasil komunikasi luasnya dan hasil kerja mereka kepada Hummel. ***