Desa Terpencil di Kawasan Pegunungan Ini Membawa Pencerahan

Selasa 01 Nov 2022, 20:00 WIB
Stevo Stepanovski menunjukkan buku dari perpustakaan Desa Babino.

Stevo Stepanovski menunjukkan buku dari perpustakaan Desa Babino.

MAKEDONIA, POSKOTA.CO.ID - Desa Babino telah ditinggalkan warga bertahun-tahun silam.

Babino merupakan desa terpencil di kawasan pegunungan Makedonia Utara.

Tetapi lembah sunyi ini tetap menjadi rumahnya dan menjadi surga budaya bagi Stevo Stepanovski dan koleksi 20 ribu bukunya.

Koleksi 20 ribu buku Stevo Stepanovski di desa Babino, Makedonia Utara telah diturunkan dari generasi ke generasi.

Koleksi tersebut pertama kali diterima kakek buyut Stepanovski dari tentara Ottoman yang melewati daerah itu pada akhir abad ke-19.

Selain buku-buku sejarah dan novel dalam bahasa Makedonia, ada juga buku-buku tebal dalam bahasa Persia, Arab dan Turki selain sejumlah buku lainnya dalam bahasa Serbia-Kroasia.

Perpustakaan tersebut juga menyimpan foto-foto asli karya wartawan yang meliput Perang Dunia I, peta-peta antic, serta berbagai kamus dalam banyak bahasa di kawasan tersebut.

Stevo Stepanovski menjaga dengan cermat koleksi tersebut maupun rumah batu berusia ratusan tahun yang menyimpan buku-buku itu selama puluhan tahun. Dia secara rutin menyambut para tamu dengan menyajikan kopi dan minuman brandy buah buatan sendiri.

"Desa ini bersama dengan Vladimirovo di daerah Berovo dianggap sebagai salah satu desa paling terdidik di Makedonia. Ini disebut desa pencerahan,” ucap pensiunan berusia 72 tahun itu seperti dikutip AFP pekan lalu.

Dia melanjutkan,”Menurut sejarahnya praktis tidak ada rumah di desa ini yang tidak memiliki seorang guru.”

Penduduk desa selama bertahun-tahun memanfaatkan perpustakaan darurat ini menghasilkan warga yang sangat melek huruf dan sejumlah besar guru.

Tetapi perpustakaan itu sendiri juga dipersalahkan sebagai sumber kehancuran desa tersebut.

Pemerintah pada tahun 1950-an meminta para guru di sana berpartisipasi dalam gerakan pemberantasan buta huruf nasional. Hal ini praktis mengurangi sebagian besar penduduk desa itu.

Seperti banyak tempat miskin di kawasan tenggara Eropa, Makedonia Utara mengalami kemerosotan penduduk yang dipicu oleh populasi yang menua, tingkat kelahiran merosot dan migrasi massal yang membuat banyak desa di kawasan pedalaman itu kosong ditinggalkan warga.

Babino juga sangat terpukul oleh hal itu. Desa itu pernah dihuni lebih dari 800 warga. Kini penduduk tetap desa itu hanya tiga orang.

Anak-anak Stevo Stepanovski yang telah dewasa akhirnya pindah ke tempat lain. Sementara dia bertekad untuk bertahan di sana bersama buku-bukunya.

Dia menghabiskan waktu menyebarkan berita mengenai keberadaan perpustakaan tersebut dan menerima antara 3.000 hingga 3.500 pengunjung setiap tahun di sana.

Sebagian besar pengunjung berasal dari kota dan desa di dekatnya, atau dari luar negeri.

Dia menambahkan,"Kami mencatat pengunjung dari Brasil, Puerto Rico, Mesir, Maroko, juga negara-negara Eropa, negara-negara Balkan, dan Makedonia.”

Di antara mereka terdapat sejumlah peneliti dan cendekiawan sastra.

Profesor musik dari sebuah seminari di Skopje, Goce Sekuloski, baru-baru ini mengunjungi Babino setelah mendengar keberadaan tempat ini dari teman-temannya.

"Sewaktu melihat-lihat buku, saya terkejut melihat judul-judul yang hanya dapat ditemukan di sini. Tetapi tidak dapat ditemukan di perpustakaan kota,” tuturnya.

Stevo Stepanovski telah membangun sebuah amfiteater kecil tempat warga membaca maupun menggelar konser untuk menambah pengalaman para pengunjung.

Dia menawarkan pikiran yang tenang bagi orang-orang untuk datang, duduk, dan menikmati suasana di sana.

Kalau pengunjung ingin menemukan keajaiban buku maka mereka dapat memperolehnya di tempat itu, lanjut Stevo Stepanovski. ***

Berita Terkait

News Update