ADVERTISEMENT

Pernyataan Kontroversial Pejabat Uni Eropa Josep Borrell: Eropa Adalah Taman

Senin, 31 Oktober 2022 07:00 WIB

Share
Josep Borrell ketika berbicara di Akademi Diplomatik Eropa di Bruges Belgia.
Josep Borrell ketika berbicara di Akademi Diplomatik Eropa di Bruges Belgia.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

EROPA, POSKOTA.CO.ID - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell meminta maaf atas pernyataan kontroversialnya.

Dia sebelumnya secara blak-blakan membuat pernyataan pada bulan ini yang menggambarkan Eropa sebagai taman dan kemakmuran yang indah. Sementara sebagian besar dunia sebagai hutan.

"Beberapa orang telah salah mengartikan metafora itu sebagai Eurosentrisme kolonial," tulis Josep Borrell dalam sebuah unggahan blog. "Saya minta maaf jika ada yang merasa tersinggung."

Tetapi dia tidak menolak kiasan tersebut dan malah menggandakannya. Dengan alasan istilah hutan adalah ilustrasi yang tepat dari pelanggaran hukum dan kekacauan yang saat ini menguasai politik dunia.

"Referensi saya untuk hutan tidak memiliki konotasi rasis, budaya, atau geografis," kata diplomat itu. "Sayangnya, hutan ada di mana-mana, termasuk hari ini di Ukraina."

Dikutip dari Euro News, kontroversi tersebut dimulai ketika Josep Borrell berbicara di depan audiensi di Akademi Diplomatik Eropa di Bruges Belgia.

"Eropa adalah taman. Kami telah membangun taman. Semuanya berfungsi. Ini adalah kombinasi terbaik dari kebebasan politik, kemakmuran ekonomi, dan kohesi sosial yang telah dapat dibangun umat manusia. Tiga hal bersama-sama," kata Josep Borrell selama acara tersebut.

"Seluruh dunia," lanjutnya, "bukanlah taman. Sebagian besar bagian dunia lainnya adalah hutan dan hutan bisa menyerang taman."

Josep Borrell kemudian muncul untuk menyebut para Duta Besar Uni Eropa sebagai "tukang taman" dan mendesak mereka untuk pergi ke hutan. Yaitu untuk melakukan pekerjaan diplomatik mereka di seluruh dunia dan memajukan agenda geopolitik blok tersebut.

"Taman kecil yang bagus dikelilingi tembok tinggi untuk mencegah masuknya hutan bukanlah solusi. Karena hutan memiliki daya tumbuh yang kuat dan tembok tidak akan pernah cukup tinggi untuk melindungi taman," kata dia.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT