AS, POSKOTA.CO.ID - Mantan anggota tim nasional Indonesia mengaku sedih atas musibah Kanjuruhan.
Walau sudah tidak lagi aktif sebagai pemain tetapi sepak bola selalu berada di hati Dipo Alam.
Dia menyebut sepak bola adalah olah raga yang popular.
“Seharusnya walaupun timnya beda-beda, kita itu satu negara. Semua pemain itu juga manusia. Selain itu seharusnya kita lebih dewasa pemikirannya,” katanya seperti dikutip dari VOA pada Kamis (13/10/2022).
Kedewasaan sikap harus dituntut dari penonton. Mereka harus paham konsekuensi dari tindakannya.
Dipo Alam yang kini tinggal di Amerika Serikat membeberkan fanatisme penonton yang luar biasa di negara tersebut.
Kata-kata yang terlontar sangat pedas dan bisa jadi sangat kotor kalau lagi kesal.
Hal ini harus dimaklumi mengingat Amerika Serikat menjunjung tinggi kebebasan berbicara.
Tetapi hanya sampai situ. Tidak sampai turun tangan.
“Kalau saya berkelahi, masuk penjara, tidak bisa kerja. Tidak bisa kerja, dipecat. Dipecat, siapa yang ngasih makan keluarga? Nah kalau di sini pemikirannya seperti itu.” Demikian Dipo Alam memberi keterangan.
Dia melanjutkan,”Pada akhirnya mereka berpikir ini hanya permainan. Hanya olahraga. Pekan depan ada lagi. Masih ada lagi musim berikutnya.”
Soal jumlah penonton yang kerap melampaui kapasitas stadion juga disentilnya.
Dia merujuk ke tempat tinggalnya di New Mexico. Kapasitas stadion 15 ribu tetapi hanya diisi maksimal 13 ribu. Panitia memperhitungkan kehadiran media dan undangan khusus.
“Tidak boleh melebihi kapasitas,” pungkas Dipo Alam. ***
.jpg)
.jpg)
.png)
