Palestina Guncang Pasca Penemuan Mayat Gay Dengan Kepala Terpenggal

Jumat 14 Okt 2022, 20:00 WIB
LGBT (Sumber Ilustrasi: Freepik)

LGBT (Sumber Ilustrasi: Freepik)

PALESTINA, POSKOTA.CO.ID - Ahmad Abu Murkhiyeh ditemukan tergeletak di sisi jalan di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Mayat dengan kepala terpenggal tersebut ditemukan pada Jumat (7/10/2022).

Temuan ini awalnya dikira sebagai pembunuhan kejam terhadap warga Palestina.

Tetapi informasi berikutnya menyebutkan Ahmad Abu Murkhiyeh adalah seorang laki-laki gay yang takut dianiaya karena seksualitasnya. Kemudian dia mencari suaka ke Israel dua tahun lalu.

Kasus ini berkelindan dengan isu sosial dan politik.

Belum jelas bagaimana mayat Ahmad Abu Murkhiyeh bisa berakhir di Hebron, suatu kota konservatif di Tepi Barat yang telah ditinggalkannya.

Banyak Gay Mencari Perlindungan di Luar Negeri

Al Bait Al Mokhtalef adalah sebuah organisasi hak-hak gay Israel yang melayani komunitas Arab di kawasan tersebut.

Rita Petrenko, pendiri Al Bait Al Mokhtalef, mengatakan bertemu Ahmad Abu Murkhiyeh pada tahun 2020.

Dia menyebutkan ketakutan yang dirasakan laki-laki gay itu sangat jelas dan membuatnya ingin mencari perlindungan ke luar negeri.

“Satu setengah tahun lalu kami mengajukan permintaan ke PBB untuk membantunya pergi ke negara lain. Biasanya ke Kanada yang memang menerima pencari suaka kami. Murkhiyeh ada dalam daftar tunggu dan dia harus menunggu lama karena memang daftarnya sangat panjang,” ujar Rita Petrenko.

Ahmad Abu Murkhiyeh terpental dari satu tempat perlindungan ke tempat perlindungan lain. Sesekali dia bekerja di restoran di Tel Aviv. Sementara Rita Petrenko membantunya mengajukan permohonan pemukiman kembali ke Kanada.

Rita Petrenko menegaskan Ahmad Abu Murkhiyeh tidak memiliki masa depan di Israel.

Ahmad Abu Murkhiyeh sebenarnya dilarang bekerja ketika dalam status menunggu itu. Namun Israel pada Juli lalu mulai memberikan izin bekerja kepada warga Palestina yang mencari perlindungan karena alasan kekerasan dan penganiayaan karena orientasi seksual mereka.

Israel kerap mempromosikan sikap toleransi pada isu-isu orientasi seksual. Meskipun penolakan terhadap homoseksualitas di komunitas Yahudi Ultra Ortodoks tinggi. Tel Aviv bangga dengan reputasinya sebagai tujuan utama bagi wisatawan gay dan lesbian.

Ahmad Abu Murkhiyeh beberapa jam sebelum dibunuh sempat berbicara dengan para sukarelawan di tempat penampungannya di Tel Aviv ketika check in regular.

Tidak ada yang berbeda karena dia memang biasa mendaftar untuk memastikan keberadaannya. Keesokan harinya kabar pemenggalannya mendominasi media.

Kesedihan tampak menyelimuti tempat penampungan di mana dia biasanya berada. Para staf menyalakan lilin baginya.

Rita Petrenko mengatakan tidak tahu bagaimana mayat Ahmad Abu Murkhiyeh bisa berada di Hebron.

Kekerasan dan Pengucilan

Orang gay Palestina cenderung sangat hati-hati karena mereka takut menarik perhatian yang tidak diinginkan dari komunitas konservatif di sekitarnya dan mendapat reaksi balik dari pihak berwenang.

Polisi Otoritas Palestina pada 2019 melarang kelompok-kelompok hak gay dan transgender melangsungkan acara di Tepi Barat. Di samping mengancam akan menangkap peserta.

Kekerasan dan pengucilan juga dirasakan orang gay dalam minoritas Arab Israel.

Orang gay Palestina yang tinggal di Tepi Barat, seperti Ahmad Abu Murkhiyeh, telah menyeberang ke Israel agar dapat hidup secara terbuka.

Penulis naskah drama dan sutradara teater Tomer Aldubi, yang mulai meneliti komunitas LGBT Palestina sejak 2019, bertemu Ahmad Abu Murkhiyeh di Haifa.

Naskah drama “Sharif” didasarkan pada kisah Ahmad Abu Murkhiyeh dan cerita-cerita lain tentang orang gay Palestina yang melarikan diri dari Tepi Barat ke Israel.

“Mereka tidak memilih menjadi gay atau menjadi bagian dari komunitas itu. Mereka tidak memilih untuk lahir di wilayah Palestina. Oleh karena itu mereka membutuhkan bantuan kita,” ujarnya.

Motif Tersangka Tak Terungkap

Pejabat polisi Palestina menyebutkan kepala dan bagian dada Ahmad Abu Murkhiyeh ditemukan di dekat rumah keluarganya.

Juru Bicara Polisi Kolonel Loay Irzekat mengatakan pihak berwenang menangkap seorang kenalan Ahmad Abu Murkhiyeh sebagai tersangka dalam pembunuhan tersebut. Tetapi dia menolak menyebutkan motif atau menguraikan hubungan mereka.

Media sosial Palestina juga diselimuti berita pembunuhan mengerikan tersebut. Tetapi tidak memaparkan atau mempertanyakan seksualitas Ahmad Abu Murkhiyeh.

Homoseksualitas merupakan hal yang sangat tabu di wilayah Palestina. Norma-norma tradisional memisahkan peran penting dalam kehidupan sosial dan politik.

Organisasi-organisasi dan tempat penampungan LGBT yang selama ini membantu para pencari suaka karena orientasi seksualitas mereka.

Mereka mengetahui Ahmad Abu Murkhiyeh adalah seorang gay yang putus asa. Dia melarikan diri dari wilayah Palestina di mana dia menjadi target. ***

 

(Associated Press)

Berita Terkait
News Update