ARAB SAUDI, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 48 negara secara khusus terdampak krisis pangan.
Pernyataan ini datang dari Dana Moneter Internasional (IMF).
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva menyampaikan hal ini pada konferensi di Arab Saudi awal bulan ini.
Dari 48 negara, sekitar 10 hingga 20 negara membutuhkan bantuan darurat. Demikian dikutip dari VOA.
Cukup banyak dari mereka berada di Afrika Sub Sahara.
"Kami di sini untukmu," janjinya kepada para anggota di acara tersebut.
IMF menyetujui skema pinjaman kejutan pangan baru di bawah instrumen pembiayaan darurat yang ada.
Hal ini untuk membantu negara-negara rentan mengatasi kekurangan pangan dan biaya tinggi yang berasal dari perang Rusia di Ukraina.
IMF akan tambah menyuarakan memerangi pembatasan perdagangan makanan guna meredakan situasi dan berencana untuk mendanai skema kejutan pangan menggunakan alokasi Hak Penarikan Khusus (SDR) tahun lalu.
Negara-negara di kawasan Timur Tengah dan sekitarnya telah melangkah untuk mendukung negara-negara yang memerangi inflasi pangan yang tinggi dan kekurangan yang diperparah perkembangan geopolitik global dan meningkatnya risiko resesi global.
Kristalina Georgieva mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa negara-negara Teluk Arab berencana untuk membuat janji lebih lanjut segera menyusul pengumuman Kelompok Koordinasi Arab baru-baru ini tentang dana awal $ 10 miliar untuk meringankan krisis pasokan pangan dunia.
IMF dan Arab Saudi menandatangani perjanjian guna mendirikan kantor perwakilan regional IMF di Riyadh. ***