IRAN, POSKOTA.CO.ID - Iran dilanda serangkaian aksi demonstrasi terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Hal ini membuat pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei membuka suara.
Dia merespons aksi demonstrasi tersebut dan mengecam hal ini sebagai kerusuhan pada Senin (3/10/2022) seperti dikutip dari Associated Press.
Di samping itu menuduh Amerika Serikat dan Israel sebagai dalang di balik aksi demonstrasi tersebut.
Pernyataan Ayatollah Ali Khamenei setelah berminggu-minggu bungkam.
Dia mengatakan bersedih dengan tewasnya Mahsa Amini yang masih berusia 22 tahun.
Mahsa Amini tewas dalam tahanan polisi moral Iran. Kematiannya memicu rangkaian aksi demonstrasi di seluruh Iran.
Namun Ayatollah Ali Khamenei mengecam keras aksi demonstrasi tersebut dan menyebutnya sebagai usaha pihak asing untuk membuat situasi di Iran menjadi tidak stabil.
Komentar ini sejalan dengan pernyataan yang telah diungkapkan para pejabat pemerintahan Iran sebelumnya.
Pihak berwenang Iran sudah membatasi akses internet ke luar negeri dan memblokir sejumlah platform media sosial. Tetapi demonstrasi masih terus berlangsung.
Demonstrasi kini telah berkembang menjadi sebuah penentangan terbuka terhadap kepemimpinan di Iran.
Iran pada Senin (3/10/2022) menutup salah satu universitas teknologi terbaik di negaranya menyusul adanya bentrokan antara mahasiswa dan polisi di lingkungan kampus.
Aksi demonstrasi di universitas tersebut menjadi sorotan terbaru dalam serangkain protes yang telah terjadi di Iran dalam beberapa waktu terakhir.
Ratusan mahasiswa dalam aksi tersebut ditahan polisi. ***