Valentino Jebret Menangis Anak-anak dan Perempuan Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan: Berdosa Nggak Gue Ngomong Stadion Itu Aman?

Selasa 04 Okt 2022, 22:57 WIB
Valentino Jebret dan kerusuhan di stadion Kanjuruhan (Foto: tangkapan layar youtube Deddy Corbuzier, ist.)

Valentino Jebret dan kerusuhan di stadion Kanjuruhan (Foto: tangkapan layar youtube Deddy Corbuzier, ist.)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Komentator sepak bola Valentino Simanjuntak alias Valentino Jebret menyoroti Tragedi Kanjuruhan yang membuatnya berhenti menjadi komentator Liga 1.

Valentino Jebret mengaku sedih sampai menangis ketika mengungkapkan perasaannya soal Tragedi Kanjuruhan yang juga memakan korban anak-anak dan perempuan, terutama ibu-ibu.

Lewat wawancaranya dalam Podcast Deddy Corbuzier yang tayang Selasa (4/10/2022) Valentino Jebret menyebut hal yang membuat sedih adalah ia pernah mengatakan bahwa sepak bola kini aman.

 

“Yang membuat gue sedih, gue sering ngomong bahwa sekarang sepakbola itu lebih mengasyikan, lo bisa bawa keluarga datang, bisa buat famili recreation,” kata Valentino Jebret, dikutip dari kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Selasa (4/10/2022).

Ia menyebut sepak bola lebih ramah keluarga lantaran beberapa musim terakhir banyak perempuan, terutama ibu-ibu, dan anak-anak yang datang ke stadion.

“Beberapa musim terakhir, semakin banyak wanita, ibu-ibu, anak-anak yang datang itu menandakan bahwa mereka sudah mulai merasa secure untuk berada di stadion,” kata komentator yang kerap disapa Bung Jebret itu.

Bahkan, Valentino pernah mengatakan bahwa mendukung tim sepak bola lebih mengasyikan di stadion.

 

“Karena merasakan datang di stadion mendukung tim dengan menyaksikan di televisi itu sensasinya berbeda,” ungkapnya.

Valentino lalu bercerita bahwa ia kerap dihujat para pecinta sepak bola karena caranya menjadi komentator. Ia dianggap tidak memakai bahasa teknis dalam pertandingan sepakbola, melainkan menggunakan istilah-istilah lain.

Namun, Bung Jebret menyebut dengan gaya seperti itu, ia akhirnya menarik anak-anak hingga ibu-ibu untuk menonton sepak bola.

“Gue menggunakan bahasa yang lebih gampang dicerna tapi ternyata diterima segmen penonton ibu-ibu dan anak-anak,” katanya.

Akan tetapi, terjadinya Tragedi Kanjuruhan tampaknya memukul Valentino Jebret. Ia merasa berdosa pernah mengatakan bahwa stadion itu aman.

 

“Akhirnya ternyata mereka merasa senang, terus pengen nyoba datang ke stadion tapi ternyata dalam satu momen terjadi tragedi seperti ini, berdosa nggak gue ngomong kalau stadion itu udah aman?,” ujar Bung Jebret.

“Sementara pada akhirnya mereka melihat stadion itu kayak begini, stadion itu mengerikan, untuk kejadian kemarin ya. Bukan pada saat pertandingannya, tapi pada saat akhirnya,” lanjutnya.

Diketahui menurut laporan Polri per tanggal 3 Oktober, korban tewas dalam tragedi Kanjuruhan berjumlah 125 orang, dan 323 luka-luka. Namun, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak menyebut korban tewas di datanya berjumlah 131 orang. Adapun 33 dari korban tewas tersebut merupakan anak-anak.

 

Tragedi Kanjuruhan terjadi pada laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 yang mempertemukan Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). Malam derby Jawa Timur itu berakhir kelam usai pecah kerusuhan yang menewaskan ratusan korban.

Sementara menurut Valentino Jebret, Tragedi Kanjuruhan adalah hal yang tidak bisa diantisipasi. Hal itu seperti ungkapan kekecewaan Aremania (suporter Arema FC) yang turun ke lapangan. Akan tetapi, pendukung yang tidak biasa datang ke stadion tidak mengira hal itu akan terjadi.

“Kan sudah nggak ada suporter lawan, jadi pasti lebih aman, tapi ternyata ada hal lain yang tidak terpikirkan, terantisipasi, terjadi,” kata Valentino.

 

Ia juga beranggapan bahwa ketika kejadian itu terjadi, seseorang sudah pasti akan memikirkan diri sendiri dan anaknya. Apalagi kala itu Aremania berusaha keluar dari stadion dengan kondisi sesak karena ada gas air mata.

“Kalau yang nggak terbiasa untuk desak-desakan masuk atau desak-desakan keluar, mungkin kaget,” kata Valentino.

“Ketika lo udah syok dan kaget, lo cuma mau menyelamatkan diri dan anak lo sendiri, tapi semua juga kepikirannya sama, ini pasti situasi yang udah kita cari selamat dulu pokoknya,” lanjutnya. (*)

Berita Terkait

Petaka Gas Air Mata

Rabu 05 Okt 2022, 06:02 WIB
undefined
News Update