Demonstrasi Guncang Iran, Teheran Kecam Inggris dan Norwegia
Selasa, 27 September 2022 09:00 WIB
Share
Demonstrasi di Iran.

IRAN, POSKOTA.CO.ID - Inggris dan Norwegia dianggap mencampuri Iran dan membuat liputan berita yang bersifatnya bermusuhan terkait demonstrasi dan kerusuhan yang meluas di Iran.

Pemerintah Iran telah menyampaikan teguran keras terhadap dua negara tersebut.

Demontrasi di Iran dipicu kematian Mahsa Amini, seorang perempuan berusia 22 tahun. Dia tewas dalam tahanan polisi usai ditangkap polisi moral karena tidak mengenakan jilbab secara benar.

Kementerian Luar Negeri Iran telah memanggil duta besar Inggris dan Norwegia pada hari Sabtu (24/9/2022) untuk menyampaikan protes tersebut. Demikian Irna melaporkan.

Iran merujuk pada sikap bermusuhan media berbahasa Persia yang berkantor di London.

Di samping itu mengeluhkan kepada diplomat Norwegia tentang sikap mencampuri ketua parlemen negara itu yang secara terang-terangan menyampaikan dukungan kepada para demonstran melalui Twitter.

Penasihat Keamanan Nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan, dalam acara “This Week” di stasiun televisi ABC hari Minggu mengatakan Amerika Serikat mendukung para demonstran.

Dia menyebut demonstrasi di Iran itu mencerminkan keyakinan luas bahwa para demonstran berhak mendapatkan martabat dan hak mereka.

Jake Sullivan menegaskan bahwa Amerika mendukung orang-orang yang mempertahankan hak mereka.

Sejumlah perempuan Iran secara terbuka memotong rambut mereka atau membakar jilbab yang dikenakan dalam demonstrasi di jalan-jalan ketika mssa yang marah menyerukan mundurnya Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Halaman
1 2