Unjuk Rasa Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Beberkan Poin Penting Bagi Palestina

Jumat 19 Apr 2024, 20:02 WIB
Koalisi Musisi bersama Kontras gelar unjuk rasa bertajuk 'Stop Genosida Palestina' di kawasan Kedutaan Besar Amerika Serikat. (Poskota/Pandi)

Koalisi Musisi bersama Kontras gelar unjuk rasa bertajuk 'Stop Genosida Palestina' di kawasan Kedutaan Besar Amerika Serikat. (Poskota/Pandi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Koalisi Musisi bersama Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras) menggelar unjuk rasa di depan Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta Pusat.

Unjuk rasa bertemakan 'Stop Genosida Palestina' ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan.

Pantauan poskota.co.id di lokasi, ratusan orang yang terdiri dari musisi hingga warga sipi memadati jalan di simpang depan Kedubes Amerika Serikat.

Para demonstran melakukan unjuk rasa dengan cara berorasi hingga menggelar aksi teatrikal lewat lirik yang diiringi dengan musik.

Para demonstran juga membawa sejumlah poster di antaranya bendera Palestina hingga poster perlawanan lainnya.

Salah satu inisiator aksi, Eka mengatakan aksi solidaritas ini dilakukan lantaran dirinya melihat kondisi sekarang ini terlebih gencatan senjata antara Iran dan Israel makin memanas.

"Kita ngelihat ini signifikan banget, karena bisa saja melebar jadi level kasastrofi global ya. Kalau udah perang, perang global ketiga, gitu," katanya kepada wartawan di lokasi.

Maka dari itu, aksi ini digelar sebagai salah satu bentuk pernyataan sikap. Jika dibiarkan, Eka yang juga salah satu musisi ternama ini menilai bahwa gencatan senjata ini akan melebar dan berdampak kepada Indonesia.

"Makanya kita ngerasa perlu untuk bikin aksi ini untuk bikin statement terutama komponen paling penting, Which Is Amerika untuk melaksanakan atau melakukan dan mematuhi hukum Internasional ya," ucapnya.

Salah satu poin yang disampaikan dalam unjuk rasa hari ini adalah agar gencatan senjata segera dilakukan. Pasalnya dikhawatirkan akan melebar.

"Kedua, akan memberhentikan impact yang lebih buruk lagi secara global. Ketiga, kita juga sadar tentang residu atau jejak dari perusakan lingkungan dari perang ini," tutur Eka. (Pandi)

Berita Terkait
News Update