ADVERTISEMENT

Mencegah Perang Berkelanjutan! Iran Tidak Memiliki Rencana untuk Melakukan Pembalasan, Israel Enggan Berkomentar Tentang Serangan

Jumat, 19 April 2024 19:43 WIB

Share
Iran tidak memiliki rencana untuk melakukan pembalasan Foto: Twitter.com/X
Iran tidak memiliki rencana untuk melakukan pembalasan Foto: Twitter.com/X

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Setelah Israel kembali melakukan serangan balasan ke markas militer Iran di Isfahan pada Jumat, 19 April 2024. 

Pemerintah Iran angkat suara dan mengecilkan masalah itu juga menyerukan bahwa pihaknya tidak memiliki rencana untuk melakukan pembalasan terhadap Israel.

Dilansir dari Reuters, Jumat 19 April 2024, serangan terbatas dan respon dari Iran yang diredam menandakan keberhasilan para diplomat yang bekerja untuk mencegah perang yang berkelanjutan, bermula serangan drone dan rudal Teheran terhadap Israel minggu lalu.

Informasi dari media dan para pejabat Iran insiden ini hanya ledakan kecil saja, yang menurut mereka disebabkan oleh beberapa sistem pertahanan udara yang menghacurkan tiga doren yang terdeteksi di wilayah udara Isfahan. 

Dilaporkan juga bahwa tidak ada kerusakan atau dampak yang besar di wilayah Iran.

Secara detail, Teheran menyebutkan bahwa masalah ini dilakukan oleh para penyusup sebagai serangan kecil dan bukan oleh Israel, sehingga tidak perlu melakukan pembalasan.

Salah Satu pejabat Iran, yang tidak disebut namanya, menyampaikan kepada reuters bahwa sejauh ini tidak ada rencana untuk merespon insiden tersebut. Diperjelas juga oleh pejabat tersebut bahwa belum ada kejelasan soal siapa dalang di balik insiden tersebut.

"Sumber asing mengenai insiden tersebut belum bisa dikonfirmasi. Kami tidak menerima serangan eksternal apa pun, dan diskusi lebih condong ke arah penyusupan daripada serangan," ucap pejabat Iran kepada Reuters. 

"Tidak ada rencana untuk melakukan serangan balasan," lanjutnya.

Seperti yang diketahui di Iran, laporan media tentang insiden hari Jumat 19 April 2024 sama sekali tidak menyebut nama Israel. Televisi pemerintah Taheran menampilkan analisis dan pakar yang terkesan mengecilkan masalah tersebut.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Insan Sujadi
Editor: Insan Sujadi
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT