ADVERTISEMENT

Kasus Brigadir J Membuktikan Kebenaran Ucapan Habib Rizieq, Kompolnas, Komnas HAM, Propam Polri Ikut Terlibat, Berikutnya Siapa Lagi?

Jumat, 12 Agustus 2022 21:02 WIB

Share
Kolase foto Irjen Ferdy Sambo, Habib Rizieq Shihab, dan Yosua Hutabarat (Brigadir J). (Foto: ist/diolah dari google)
Kolase foto Irjen Ferdy Sambo, Habib Rizieq Shihab, dan Yosua Hutabarat (Brigadir J). (Foto: ist/diolah dari google)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Penanganan kasus Brigadir J  (Nofriansyah Yosua Hutabarat) yang dilakukan Polri hingga Komnas HAM disoroti oleh pegiat media sosial Lukman Simanjuntak.

Pegiat media sosial itu menyindir penanganan kasus Brigadir J yang melibatkan banyak lembaga seperti Komite Kepolisian Nasional (Kompolnas), Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), hingga Divisi Profesi dan Penanganan (Div Propam) Polri.

Lukman turut menautkan tangkapan layar artikel berisi ucapan Mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang menyebut bahwa Indonesia darurat Kebohongan.

Diketahui, kasus Brigadir J turut melibatkan Polres Metro Jakarta Selatan. Sebab tempat kejadian perkara (TKP) penembakan Brigadir J terletak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo yang bertempat di wilayah Jakarta Selatan, tepatnya di Kompleks Polri, Duren Tiga.

 

Selain itu, Kompolnas, Komnas HAM, dan Div Propam juga terlibat dalam penanganan kasus pembunuhan Brigadir J. Kendati demikian, Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo kini jadi satu dari empat tersangka dalam kasus tersebut. Bahkan, Ferdy Sambo disebut menjadi otak di balik pembunuhan berencana itu..

"Kapolres Jaksel, Kompolnas, Komnas HAM, Kadiv Propam, pada kasus Brigadir J sudah membuktikan ucapan HRS. Berikutnya bisa saja bagian forensik pada otopsi pertama, dan entah siapa lagi," ungkap Lukman Simanjuntak yang dikutip dari Twitter pribadinya @hipohan, Jumat (12/8/2022).

Lukman Simanjuntak turut menautkan tangkapan layar artikel dari Detik berjudul “Habib Rizieq: Negeri Ini Darurat Kebohongan”.

 

 

Diketahui, dalam penanganan kasus pembunuhan Brigadir J, fakta-fakta mengenai kematiannya terus berubah-ubah. Bisa dikatakan, hal ini sesuai dengan ucapan Habib Rizieq Shihab yang menyebbut bahwa negeri ini darurat kebohongan.

Sebelumnya, Habib Rizieq sempai menyampaikan mengenai revolusi akhlak dengan cara yang berakhlak usai dinyatakan bebas bersyarat dengan status tahanan kota pada Rabu (20/7/2022) lalu.

Sebelumnya, saat dinyatakan bebas bersyarat Habib Rizieq menyampaikan mengenai revolusi akhlak dengan cara yang berakhlak, dan ini harus terus digaungkan.

 

"Bagaimana kita punya negeri di mana-mana ada kerusakan, di mana-mana ada kemungkaran, Saudara, maka kebohongan sudah membudaya dan negeri kita lagi darurat kebohongan," ucap Habib Rizieq.

Mantan Imam Besar Front Pembela Islam itu juga menyebut bahwa Indonesia saat ini banyak korupsi dan darurat kebohongan.

"Maka kebohongan sudah membudaya dan negeri kita lagi darurat kebohongan, karena itu yang saya ingin sampaikan disini saudara apa itu darurat kebohongan, apa itu darurat korupsi, apa itu darurat kedzaliman. Apa itu darurat utang, apa itu darurat ekonomi dan lain sebagainya. Maka kuncinya yuk sama sama-sama kita obati semua itu dengan revolusi akhlak," tutur Habib Rizieq lewat video streaming yang tayang di kanal YouTube Hersubeno Arief pada Rabu (20/7/2022).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT