Kolase foto Roy Suryo dan Ruhut Sitompul (Foto: ist.)

Sental-Sentil

Alumni Demokrat Ruhut Sitompul dan Roy Suryo Memang Lucu, Tapi dari Parpol Lain Tak Kalah Lucu

Jumat 05 Agu 2022, 04:22 WIB

RUHUT Sitompul dan Roy Suryo sama-sama alumni Partai Demokrat, yang lucu-lucu. Nah, dari parpol lain bis disaksikan, bertebaran tak kalah lucu dari alumni Demokrat.

RUHUT Sitompul dan Roy Suryo sama-sama alumni Partai Demokrat, yang lucu-lucu. Roy Suryo, saat diperiksa polisi 12 jam seperti lunglai,  harus pakai kursi roga.

Pemeriksaan kedua, Roy Suryo pakai penyangga leher. Ekspresi lemah. Sakit? Tapsiran orang begitu, keder jadi tersangka.

Tapi, siapa nyana, dalam video yang beredar, ternyata Roy Suryo tertawa-tawa bersama komunitas mobil Mercy. Jengkellah banyak orang.

Kalau Ruhut Sitompul, sudah diketahui banyak orang, dia dulu menjunjung tinggi Presiden SBY dan sempat mengatakan: Negara hancur Kalau Dipimpin Jokowi. Tapi, kini dia memuji-muji Jokowi setinggi langit.

Nah, dari parpol lain bis disaksikan, bertebaran tak kalah lucu dari alumni Demokrat tesebut. Dari PKB ada tokoh Muhaimin Iskandar sudah pasang harga mati, jadi capres. Baliho juga besar-besar, tawarannya tinggi, calon presiden.

Lucunya, giliran berkoalisi dengan Partai Gerindra, tawaran tinggi itu tampaknya mental. Karena kalah kursi di DPR, Cak Imin nyengenges terima jadi Cawapres nggak apa-apa.

Tiga parpol di KIB paling duluan berkoalisi. Hanya Golkar yang sudah berani, Airlangga Hartarto dicapreskan. Dua parpol lainnya, PAN dan PPP, belum bersuara.

Lha kan lucu,wong repot-repot bikin parpol, kok jadi capres tidak berani. Kan enak tidur saja kalau begini. Sepertinya hanya menunggu jatah durian runtuh, jadi menteri.

Dari parpol lainnya lagi, suaranya paling kencang, dan sudah mengumumkan tiga bakal capres paling duluan, yakni Partai Nasdem. Lucunya, tiga calon tidak ada sama sekali yang merupakan tokoh internal partai.

Ketiganya,  Anies Baswedan, kini jadi Gubernur DKI Jakarta, Andika Perkasa, Panglima TNI, dan Ganjar Pranowo.

Ganjar adalah kader parpol lain, maka parpol yang menaunginya gerah, ya mungkin jengkel. “Memang kagak ade kader sendiri yang bisa dicalonin, enak aja main srobot,” kira-kira begitu suara politisi yang kadernya dicapreskan itu.

Tapi, kalau bicara lucu, jadi ingat kejadian yang lalu-lalu, ketika kondisi seperti saat ini, yakni saat kondisi harga BBM naik. Dulu ada kader PDIP menangis, katanya kasihan nasib rakyat kecil.

Dulu, Puan Maharani nangis, mata berkaca-kaca meratapi kondisi saat Presiden SBY memutuskan menaikkan harga BBM. Rieke Dyah Pitaloka, politisi yang juga artis sinetron itu juga nangis saat pemerintah saat itu memutuskan harga BBM naik. Sekarang harga BBM naik, nggak nangis lagi.

Yang bikin tren adalah pimpinan PDIP, katanya partainya wong cilik, tapi menyinggung perasaan tukang bakso. Tren itu dari pidato Bu Mega soal mantu  mantu tukang bakso.

Kini bukan kemarahan tukang bakso yang berkepanjangan, ternyata yang bermunculan, wanita-wanita mengekspresikan pidato Bu Mega itu. Lucu-lucu semua.

“Awas lho kalau nyarinya yang kayak tukang bakso. Hahaha Mbak Puan Ketawa… Sorry.” Peniruan bermunculan terus. (winotoAnung)

Tags:
Alumni DemokratRuhut Sitompul dan Roy SuryoMemang Lucudari Parpol LainTak Kalah LucuRuhut SitompulRoy Suryo

Administrator

Reporter

Administrator

Editor