JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Elemen buruh kembali menguasai jalan di depan gedung DPR. Mereka kembali menyuarakan tuntutan mencabut Undang-undang Cipta Kerja.
Pantauan Poskota.co.id di lokasi, ribuan buruh tersebut berasal dari berbagai elemen serikat buruh dan daerah datang.
Lautan buruh itu, menguasai jalanan depan gedung DPR dan membuat akses jalan Gatot Subroto menuju Slipi lumpuh total. Sejumlah mobil yang masuk lewat jalur busway akhirnya terjebak kerumunan massa.
Dari mobil komando, buruh terus berteriak meminta polisi menutup akses masuk kendaraan yang masuk lewat jalur busway.
Massa yang terus berdatangan dari berbagai elemen serikat buruh secara bergelombang memenuhi area depan gedung DPR. Dengan berbagai jenis atribut, mereka warnai jalan Gatot Subroto.
Mereka menuntut memcabut UU Omnibus Law khususnya klaster ketenagakerjaan. Terdengar dari mobil komando, orator berteriak bahwa mereka tak akan pergi meninggalkan pelataran gedung wakil rakyat itu hingga UU Omnibus Law dicabut hari ini.
"Kami akan tetap bertahan sampai UU Ciptakerja dicabut, khususnya klaster ketenagakerjaan yang menyengsarakan mereka," teriak salah satu orator dari mobil komando.
Selain itu, mereka juga telah berkomitmen untuk tidak membuka ruang kompromi dengan DPR pada hari ini. Sebab mereka telah bersepakat menuntut agar UU Omnibus Law dicabut khususnya pasal-pasal yang tidak berpihak pada pekerja.
"Hari ini tidak ada kompromi dengan DPR. Kalaupun ada perwakilan yang diterima di dalam DPR, itu hanya untuk mendengarkan tuntutan mencabut UU Omnibus Law," ungkapnya.
Seperti diketahui, UU Omnibus Law terus menuai penolakan dari masyarakat. Khususnya kelompok pekerja. Sejak dibahas secara marathon di DPR, UU itu terus disoal para pekerja. Upaya hukum mengajukan koreksi oleh kelompok masyarakat ke Mahkamah Konstitusi berakhir tak sesuai ekspektasi mereka. (Rika )