ADVERTISEMENT

Dituding Pakai Parfum Putri dan Todong Senjata ke Foto Ferdy Sambo, Apa yang Sebenarnya Terjadi dengan Brigadir J?

Minggu, 31 Juli 2022 19:15 WIB

Share
Kolase foto Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo dan sang istri. (Istimewa)
Kolase foto Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo dan sang istri. (Istimewa)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) di rumah Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo telah memasuki pekan keempat.

Hingga kini, Polri belum menetapkan siapa tersangka pembunuh Brigadir J.

Bahkan, sejumlah penyelidikan pun masih dilakukan demi mengungkap apa motif di balik kejadian berdarah yang kini viral di media sosial tersebut.

Salah satunya, memeriksa para saksi mulai dari para ajudan Ferdy Sambo, TKP penembakan, CCTV hingga melakukan uji balistik.

Lantas, bagaimana tanggapan dari kuasa hukum istri Irjen Ferdy Sambo?

Arman Hanis, selaku kuasa hukum Putri Candrawathi mengungkapkan, Brigadir J pernah ditegur oleh sesama ajudan Ferdy Sambo lantaran memakai parfum istri Ferdy Sambo.

"Pernah Josua juga ditegur, karena pakai parfumnya Ibu PC. Ini semua yang disampaikan oleh aide de camp (ajudan). Saya juga menunggu hasil yang disampaikan dari ajudan ke Komnas HAM. Kan sudah diperiksa semua," tutur Arman Hanis kepada wartawan, Sabtu (30/7/2022).

Lebih lanjut, Arman juga menjelaskan perilaku aneh yang dilakukan Brigadir J, yakni menodongkan senjata api miliknya ke arah foto Ferdy Sambo.

"Informasi dari ajudan, bahwa Josua diduga pernah mengarahkan senjatanya ke foto Pak Kadiv Propam (Irjen Sambo). Itu ditegur juga oleh ajudan. Saya tidak tanya lagi sering apa tidak (dugaan menodongkan senjata ke foto Sambo). Tapi pernah," jelas Arman.

Terkait siapa orang yang menyampaikan informasi tersebut, Arman Hanis enggan membeberkan identitas ajudan yang dimaksud. 

"Kalau motif kan saya enggak tahu, motifnya kan. Saya hanya mewawancara, enggak mungkin lagi kita tanyakan ke Brigadir J, kan sudah almarhum," tutur Arman.

Ia menjelaskan, cerita tersebut didapatkannya dari ajudan-ajudan Ferdy Sambo.

Sosok ajudan Ferdy Sambo yang mengungkapkan cerita itu hingga kini masih jadi misteri.

Pasalnya, Arman Hanis sendiri enggan membeberkan identitas ajudan yang dimaksud. 

Sementara itu, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan, Brigadir J sempat mendapat ancaman pembunuhan sejak Juni 2022 lalu.

Bahkan akibat ancaman serius yang diterima Brigadir J pada bulan Juni itu, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan Brigadir J sampai menangis.

Ancaman terakhir diterima Brigadir Yosua saat berada di Magelang. 

Kala itu Brigadir J sedang mengawal atasannya, Kamis 7 Juli 2022.

"Di situ diancam, apabila naik ke atas, akan dihabisi atau dibunuh," ujar Kamaruddin Simanjuntak, menjelaskan ancaman yang diterima Brigadir J, Sabtu (23/7/2022). 
 
Dia menyebut ancaman itu ada dalam rekaman bukti elektronik.

Tetapi soal makna naik ke atas yang dimaksud, dia belum mengetahuinya. (*)
 

 

 

 

 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT