Pakar hukum Refly Harun. (Dok. Poskota)

Kriminal

Tempat Tes PCR Irjen Ferdy Sambo Cuma 500 Meter dari Lokasi Tewasnya Brigadir J, Ini Kata Pakar Hukum

Rabu 27 Jul 2022, 17:19 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) menemui babak baru.

Pasalnya, polisi mengungkapkan Irjen Ferdy Sambo ternyata hanya berjarak 500 meter dari rumah dinasnya.

Hal tersebut turut dikomentari oleh pakar hukum tata negara Refly Harun.

Apa katanya? Yuk, simak informasi selengkapnya.

Dengan ditemukannya fakta-fakta baru terkait drama kematian Brigadir J, Refly berharap kasus ini segera terbuka terang benderang.

Sebagai informasi, Polres Jakarta Selatan mengklaim Ferdy melakukan tes PCR di luar rumah.

"Terkait dengan Irjen sambo sebagaimana diberitakan oleh kumparannews ya, ternyata ah Irjen stambul menurut informasi PCR di rumah pribadi yang jaraknya cuma 500 meter dari lokasi tewasnya Brigadir Yoshua," tutur Refly Harun melalui akun YouTube pribadinya, dikutip Rabu (27/7).

Ia menjelaskan, keterangan dari pihak kepolisian soal kronologi peristiwa baku tembak yang menewaskan Brigadir J.

"Ketika proses tembak-menembak terkesan bahwa ia meninggal karena luka tembakan meninggal," tutur Refly.

"Tapi begitu kemudian ditampilkan apa versi luka, ada versi pengacara yang menyertakan banyak sekali luka yang itu tidak ada kaitannya misalnya dengan penembakan," tambahnya.

Lebih lanjut, Refly menyebutkan bahwa versi kronologi itu menyebutkan bahwa adanya lima peluru yang ada pada tubuh Brigadir J.

"Karena itu luka sayatan tetapi versi Kapolres Jakarta Selatan itu lima peluru bersarang seluruh masuk lengan bagian dalam dan tembus, jadi intinya adalah semua luka karena tembakan," jelas Refly.

Refly Harun berharap hasil autopsi dapat memastikan kebenaran, serta titik terang dari serangkaian kronologi yang masih menyimpan pertanyaan besar.

"Kita perlu mengikuti apa hasil otopsi nanti mudah-mudahan ada titik terang dan sehingga kita bisa mendapatkan kebenaran dari cerita yang bersambung ini ya," tutur Refly.

"Karena titik terang itu ah kok sepertinya menjadi kabur ya makin tidak jelas atau mungkin pihak-pihak tertentu tidak menyampaikan hasil temuan yang genuine," tambahnya..

Selain itu, Refly Harun juga menyebutkan bahwa ada pernyataan juga dari pihak lainnya yang makin meyakinkan soal peristiwa polisi tembak polisi itu.

"Karena kalau relay on dengan cerita Bharada E ya maka yang terjadi adalah ya ungkapan-ungkapan yang telah disampaikannya kepada Komnas HAM bahwa memang terjadi peristiwa tembak-menembak tersebut," tegas Refly Harun.(*)

 

 

Tags:
Bharada Ebrigadir Jirjen-ferdy-samboRefly HarunKomnas HAM

Administrator

Reporter

Administrator

Editor