Laporan itu menyebutkan bahwa pasukan pimpinan Rusia telah memaksa ribuan orang Ukraina, termasuk anak-anak, melalui "kamp-kamp filtrasi," di mana dokumen mereka disita, mereka dipaksa untuk mengambil paspor Rusia dan kemudian diangkut ke daerah-daerah terpencil di Rusia.
Selain Rusia, laporan AS juga mencantumkan China, Afghanistan, Burma atau Myanmar, Kuba, Iran, Korea Utara, dan lima negara lain yang mengusung kebijakan atau pola perdagangan manusia yang terdokumentasi. Termasuk kerja paksa di sektor-sektor yang berafiliasi dengan pemerintah, perbudakan di kamp-kamp pemerintah, atau mempekerjakan serta merekrut tentara anak.