"Setiap Selasa, saya perintahkan dan wajibkan seluruh ASN di Kota Bogor menggunakan produk lokal. Kita dorong industri kreatif yang memang perlu dikembangkan," ungkap Wali Kota Bogor, Bima Arya.
Sedangkan setiap Kamis para ASN diminta berpakaian tradisional Sunda dan Jumatnya memakai batik atau pakaian etnik lainnya.
Dengan kebijakan ini Bima berharap, ASN menjadi motor penggerak kebangkitan produk lokal dan UMKM.

Perayaan Hari Jadi Bogor ke-540 tahun. (ist)
"Kalau semua ASN belanja produk lokal dari distro-distro yang ada di Kota Bogor, maka akan ada perputaran uang Rp3,5 miliar. Saya tadi tanya random, mereka minimal membelanjakan Rp500.000. Di Kota Bogor ini ada sekitar 6.980 ASN," lanjutnya.
Kebijakan yang pro terhadap industri kreatif lokal ini diharapkan mampu menghasilkan perputaran uang yang besar sehingga mampu menjadi angin segar pasca pandemi Covid-19.
Bima juga berharap langkah ini baik bagi recovery economi nasional.
"ASN harus jadi kekuatan yang paling depan untuk membangkitkan kebanggaan lokal. Kita mulai di Kota Bogor. Tapi nanti dorong juga di APEKSI. Ada 98 kota di APEKSI, ada 4 juta ASN di seluruh Indonesia, kalau ada kebijakan serentak seperti ini dahsyat untuk kebangkitan UMKM," ucapnya.
Saat ini ada sekitar 70 brand distro lokal Kota Bogor yang bergerak di produksi fashion dan aksesoris.
Beberapa diantaranya sudah menggapai pasar di luar Kota Bogor.
Sebagian diantaranya saat ini beroperasi di wilayah Ciheuleut.
Bilal, pengelola Distro Avenue di kawasan Ciheuleut, mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Bogor terhadap pelaku industri kreatif.