ADVERTISEMENT

Buya Syafii Wafat, Denny Siregar Kehilangan Sosok Guru: Terima Kasih Muhammadiyah

Jumat, 27 Mei 2022 16:01 WIB

Share
Denny Siregar mencium tangan Buya Syafii (Foto: twitter/dennysiregar7)
Denny Siregar mencium tangan Buya Syafii (Foto: twitter/dennysiregar7)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pegiat media sosial Denny Siregar turut berduka atas meninggalnya Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr H. Ahmad Syafii Maarif.

Buya Syafii wafat pada hari ini, Jumat (27/5/2022). Mendiang wafat saat usianya menginjak 86 tahun.

Kabar Buya Syafii  wafat ini membuat pegiat media sosial Denny Siregar merasa sangat kehilangan.

 

Di mata salah satu pengisi acara di kanal YouTube CokroTV itu, Buya Syafii merupakan sosok guru.

 “Inalillahi wa inailaihi rojiun. Selamat jalan, guruku. Selamat jalan, panutanku. Selamat jalan, harta negeriku,” ucap Denny di akun Twitternya @dennysiregar7, dikutip pada Jumat (27/5/2022).

 “Selamat jalan, Buya Syafii Maarif, bapakku. Selamat jalan,” sambungnya.

Diketahui sebelumnya, Buya Syafii Maarif wafat di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (25/5) pagi, pukul 10.15 WIB.

Buya Syaffi, yang lahir pada 31 Mei 1935, dikabarkan sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Muhammadiyah Gamping, Kabupaten Sleman sejak 14 Mei 2022.

Eks Ketum PP Muhammadiyah itu dikabarkan sempat mengeluhkan sesak napas, ini diungkapkan oleh dr Ahmad Faesol Direktur RS PKU Muhammadiyah Gamping.

 

Pada Maret 2022, Buya Syafii juga sempat mengalami serangan jantung ringan hingga dirawat di rumah sakit.

Bagi Denny Siregar, sosok Buya Syafii Maarif merupakan tokoh besar yang menjadi panutan.

Pegiat media sosial itu bahkan kagum dengan yang dimiliki oleh tokoh besar Muhammadiyah itu.

Banyak tokoh nasional yang pergi saja dikawal motor voojrider, Buya Syafii kemana-mana pakai sepeda. Beliau menjaga kesehatannya,” ucap Denny.

Denny lalu bercerita tentang kesederhanaan Buya Syafii, di mana sosoknya kerap dijumpai di puskesmas, pasar, hingga angkringan.

 

Banyak orang yang cerita bertemu Buya di puskesmas, di pasar, di angkringan, tidak ada beda dengan orang sekitar. Ia dihormati karena integritasnya. Buya adalah mutiara,” tulisnya

Terimakasih @muhammadiyah yang sudah melahirkan ulama berkharisma sekelas Buya Syafii Maarif...” ungkap Denny Siregar berkabung usai Buya Syafii wafat. (firas)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT