JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pegiat media sosial Denny Siregar kembali menyoroti kasus Ustadz Abdul Somad (UAS) yang diusir dari Singapura pekan lalu.
Menurut Denny Siregar harusnya UAS dan pendukungnya bersyukur bahwa mereka dilarang masuk Singapura.
Sebab, Denny Siregar mengatakan bahwa UAS bisa dihukum mati di Singapura, mengapa demikian?
Hal ini disebutkan melalui program Denny Siregar di kanal YouTube Cokro TV yang berjudul ‘Denny Siregar: Somad Jadi Ustad Kok Cengeng Amat'.
Denny menyebut bahwa undang-undang terorisme di Singapura memang tidak kenal kompromi.
"UAS juga bisa dihukum mati karena dianggap berpotensi membuat kerusuhan rasial di Singapura,” kata Denny Siregar, dikutip pada Senin (23/5/2022).
Sebagai informasi, UAS dideportasi dari Singapura saat ingin berlibur bersama dengan keluarganya.
Berdasarkan pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri Singapura, UAS dideportasi lantaran menyebarkan ajaran ekstrimisme dalam khutbahnya.
Tidak hanya itu, Ustadz Abdul Somad juga tercatat pernah menyinggung salib, serta menyebut orang non-Muslim sebagai kafir.
Atas larangan ini, UAS kemudian mengajak pendukungnya untuk tidak berkunjung ke Singapura.
Diusirnya UAS dari Singapura pun memicu amarah para loyalisnya di Indonesia.
Imbasnya adalah para pendukung UAS melakukan aksi di sejumlah tempat, salah satunya di Kedutaan Besar Singapura di Jakarta pada Jumat (20/5/2022).
Fenomena ini pun langsung ditanggapi oleh Denny Siregar baik di media sosial, maupun di programnya di Cokro TV.
“Saya ketawa nonton Somad marah-marah karena dilarang masuk Singapura. Catat ya, dilarang masuk! Bukan dideportasi!," Kata Denny Siregar, dikutip pada Senin (23/5/2022).
"Dideportasi itu kalau sudah di dalam wilayah Singapura terus diusir dari sana. Kalau dilarang masuk bahkan cuma disuruh nunggu di depan pagar doang terus disuruh pulang,” ujar Denny.
Lebih lanjut, Denny memaparkan mengenai sikap Singapura pernah punya pengalaman pahit pada tahun 1984.
Sehingga, negara tersebut menjadi agresif pada tokoh-tokoh agama yang menurut mereka Radikal.
"Jadi kalau Abdul Somad dilarang masuk ke Singapura sebenarnya itu harus disyukuri. Kalau misalnya dia dibiarkan masuk dan kemudian ceramah menghina agama lain di sana, terus akhirnya ditangkap oleh pemerintah Singapura berdasarkan UU terorisme,” kata Denny.
Menurut Denny Siregar, persoalan UAS ini justru bisa menimbulkan keributan antara dua negara, Indonesia dan Malaysia.
“Nanti yang ribut malah dua negara: Indonesia dan Singapura. Karena Singapura itu terkenal nggak ada kompromi masalah itu. Bisa bisa dihukum mati Somad karena dianggap berpotensi membuat kerusuhan rasial di sana, " jelas Denny Siregar.
"Pemerintah Singapura memang waspada banget dengan banyak isu tentang agama,” tambahnya.
Dia lalu memaparkan hal yang sesuai dengan pernyataan kementerian dalam negeri Singapura.
Bahwa UAS dianggap sebagai penceramah yang suka menghina agama lain. Ini dikhawatirkan membangun jurang perbedaan dalam masyarakat multiagama dan multietnis di Singapura.
“Somad dalam ceramahnya juga pernah merestui bom bunuh diri. Ngeri kan. Bisa ditangkap Somad kalau dia ceramah di sana," tutur Denny.
"Seharusnya Somad dan pendukungnya bukan nyalah-nyalahin pemerintah Singapura. Kalau ditangkap dan dihukum mati malah bikin repot negara,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Denny Siregar menyuruh UAS untuk introspeksi diri lantaran dilarang hingga dimusuhi sejumlah negara.
“Mulainya ceramah yang bikin adem hati kalau mau dipanggil ustaz. Ustaz Kok Ngajarin Bunuh Diri, Ustaz Apaan Tuh. Paham kan Mad? Harusnya lu paham. Udah gede masa masih nggak pinter-pinter aja,” kata Denny Siregar yang menyebut bahwa UAS bisa dihukum mati di Singapura. (firas)