Buronan Makin Lancang, Pendeta Saifuddin: Kalau Mengikuti Ayat Alquran Indonesia akan Hancur

Senin 23 Mei 2022, 08:28 WIB
Pendeta Saifuddin Ibrahim (Foto: tangkapan layar youtube)

Pendeta Saifuddin Ibrahim (Foto: tangkapan layar youtube)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Buronan atas kasus penistaan agama dan ujaran kebencian, Pendeta Saifuddin Ibrahim tampaknya belum kapok dengan pernyataan kontroversialnya.

Dalam videonya, Pendeta Saifuddin kembali menyinggung kitab suci agama Islam, Alquran. Sebelumnya, dia pernah meminta Menteri Agama untuk menghapus 300 ayat Alquran karena dianggapnya mempromosikan ajaran radikalisme,

Semakin lancang, kali ini Pendeta Saifuddin menyebut kalau mengikuti ayat Alquran, maka Indonesia akan hancur.

 

“Ya kalau mengikuti ayat Alquran ya hancur dunia ini, hancur Indonesia,” kata Pendeta Saifuddin, dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Senin (23/5/2022).

Pendeta Saifuddin kembali menyinggung Alquran saat menceritakan pengalamannya di kasus yang sama yakni menjadi penista agama, namun saat itu dia dijebloskan ke penjara.

Sebelumnya diketahui bahwa Saifuddin Ibrahim adalah mantan narapidana yang masuk penjara pada tahun 2018 atas kasus penistaan agama Islam. Saat itu dirinya dihukum selama empat tahun penjara.

Namun tampaknya keluar dari penjara tidak membuat pendeta kontroversial ini jadi jera. Pendeta Saifuddin malah bikin heboh dengan meminta pemerintah lewat Kemenag menghapus 300 ayat dalam Alquran karena menjadi akar terorisme dan radikalisme.

Jatuh di lubang yang sama, Pendeta Saifuddin kembali tersandung kasus penistaan agama dan ujaran kebencian. Dia saat ini sudah jadi tersangka dan menjadi buronan Bareskrim Polri.

 

Meski demikian, beberapa hari sebelum ditetapkan menjadi tersangka, Saifuddin meninggalkan Indonesia. Pendeta kontroversial itu saat ini diketahui berada di Amerika Serikat.

Pihak kepolisian mengatakan bahwa telah berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk memulangkan Pendeta Saifuddin.

Meski demikian, upaya ini belum membuahkan hasil. Diduga, Pendeta Saifuddin menghindari kejaran polisi dengan berpindah-pindah tempat tinggal dari kota ke kota.

Soal hukumannya sebagai penista agama, Saifuddin merasa bahwa hukuman yang dia terima dengan tuduhan penistaan agama itu tidak adil.

Pasalnya, Pendeta Saifuddin hanya mengkristenkan sejumlah masyarakat yang sebelumnya tidak memeluk Kristen.

 

Baginya hal itu bukanlah penistaan agama, sebab menurutnya dia hanya membantu orang lain untuk memeluk agama Kristen.

 “Bahkan saya masuk penjara hanya sekedar saya mengkristenkan banyak orang katanya,” katanya lagi.

Saifuddin lantas mengkritisi sistem hukum yang berlaku di Indonesia, dia mengatakan hukum di negara ini aneh lantaran orang dicap menista agama tertentu jika mengkristenkan orang lain

 

“Kok masuk penjara gara-gara masuk kristen? Apa salah saya? Indonesia bebas beragama kok! Saya dituduh penista agama? nistakan agama siapa? berarti saya sudah berhasil menistakan agama dong? agama apa yang saya nistakan?,” kata Pendeta Saifuddin usai menyebut kalau mengikuti ayat Alquran, Indonesia akan hancur. (firas)

Berita Terkait
News Update