ADVERTISEMENT

Tinggal Menghitung Hari, SDR Sebut Sponsor Formula E Gelap Gulita

Senin, 23 Mei 2022 08:26 WIB

Share
Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto.(Ist)
Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto.(Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA. CO.ID -   Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto memberikan sindiran pedas perihal masih gelapnya sponsor Formula E yang akan di gelar di Ancol, Jakarta Utara 4 Juni mendatang.

Pasalnya, ajang balap mobil litrik itu tinggal menghitung hari dan hingga hari ini pihak penyelenggara belum umumkan siapa sponsor Formula E.

"Kalau mau jujur sponsor dalam ajang Formula E tidak ada yang eksklusif dan cenderung sporadis saja, come and go. Jadi beda tempat beda sponsor tidak seperti Moto GP atau Formula 1," ujad Hari Purwanto, Minggu (22/5/2022).

Pengamat Politik ini pun mengungkapkan, dari sponsor yang pernah masuk ajang Formula E di negara lain seperti produsen mobil Porsche, BMW, minuman (bir) Heineken dan perusahaan penerbangan Saudia airline. Perusahaan raksasa ABB, Bosch juga pernah jadi sponsor, Michelin, DHL, dan Allianz pernah jadi sponsor Formula E.

Lalu, kata Hari, jika memang benar ada proposal yang diajukan masuk ke (Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maka diindikasikan bahwa minim dukungan sponsor bahkan pihak swasta tidak mau terlibat.

"Yang sangat lucu dan aneh, ada produk kecantikan mau ikut terlibat dalam ajang Formula E," sindirnya.

Hari menegaskan, bahwa sedari awal penyelenggaraan Formula E sangat dipaksakan. Hal ini terlihat dari Pergub No 83 tahun 2019 tentang penugasan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai penyelenggara Formula E, motif politis maupun pemenuhan komitmen juga menjadi satu kesatuan.

Ia melanjutkan pemenuhan komitmen dan sangat dipaksakan adalah ketika ada ijon melalui keterangan dari pemeriksaan Ketua DPRD DKI yang menegaskan terkait pinjaman Kadispora ke Bank DKI sebesar 180 M yang diinstruksikan lewat surat dari Gubernur DKI Jakarta.

"Penyelenggaraan Formula E pada 4 Juni nanti hanya menggugurkan kewajiban dari 3 hal yaitu pencitraan, motif politis dan keterpaksaan," ucapnya.

"Sold out tiket yang diborong oleh WNA itu salah satu bagian dari pencitraan namun warga lokal kurang meminati. Tentunya warga DKI dan publik bisa menilai setelah pelaksanaan ajang Formula E," tambah dia.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT