Balas Dendam! Pendukung UAS Beri Pesan Teror ke Singapura: Kami Akan Kirim Pasukan Tuk Serang Kalian seperti 9/11 di New York

Selasa 24 Mei 2022, 16:21 WIB
Kolase foto UAS dan ilustrasi pasukan pembela Islam. (Foto: Diolah dari Google).

Kolase foto UAS dan ilustrasi pasukan pembela Islam. (Foto: Diolah dari Google).

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kabar tidak mengenakkan datang dari Singapura. Menteri Dalam Negeri Singapura K. Shanmugam menuduh para pendukung Abdul Somad (UAS) mengirimkan pesan teror ke negara mereka.

Pesan itu berisi bahwa pendukung dai asal Riau tersebut ingin melancarkan serangan berupa pengeboman seperti aksi 9/11 di New York pada 2001 silam.

Hal itu disampaikan Shanmugam dalam konferensi pers kemarin (23/5/2022). Pihaknya kini tengah memantau ancaman-ancaman yang dikirim oleh pendukung UAS di website-website serta akun media sosial resmi Singapura.

Shanmugam mengungkapkan, salah satu komentar yang sudah dihapus oleh Meta, induk bisnis Facebook, berisi ancaman untuk mengebom Singapura seperti yang dilakukan para teroris Al Qaeda di New York pada 11 September 2001. 

"Hei kalian, para pemimpin Singapura, negara yang islamophobia, kami menunggu permintaan maaf untuk warga dan muslim Indonesia dalam 2 x 24 jam. Jika kalian mengabaikan seruan ini, maka kami akan mengusir duta besar kalian, kami akan mengirim pasukan pembela Islam, pasukan keadilan sejahtera, dan pasukan pembela ulama untuk menyerang negara kalian seperti 9/11 di New York 2001," kata Shanmugam, mengutip ancaman tersebut.

Shanmugam mengatakan pemilik akun yang mengirim ancaman tersebut sudah dinonaktifkan oleh Meta.

Selain itu, ada juga ancaman lain berupa gerakan boikot produk-produk Singapura dan seruan untuk berhenti berwisata ke negara tersebut.

Diketahui, penolakan Singapura atas kedatangan UAS telah memantik kontroversi di Indonesia. Para pendukung Abdul Somad mengecam Singapura yang mereka tuding sebagai negara islamophobia. Demonstrasi mereka di depan Kedutaan Besar Singapura di Jakarta pada 20 Mei kemarin, menuntut permintaan maaf.

Kementerian Luar Negeri Indonesia juga ikut berkomentar. Kemenlu mengatakan adalah hak Singapura sebagai negara berdaulat untuk menentukan siapa saja yang boleh masuk ke wilayahnya.

Pemerintah Singapura, lewat pernyataan resmi, mengatakan bahwa Abdul Somad diusir karena kotbah-kotbahnya tak cocok dengan kondisi multiras dan multiagama di negara tersebut.(*)

Berita Terkait

News Update