Unjuk Rasa di Depan Gedung DPR, Emak-emak Teriak, Jokowi Mundur, Selama Dia Jadi Presiden, Tidak Ada Hasilnya,
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah emak-emak yang menamakan dirinya dari Aliansi Rakyat Menggugat, demo di depan Gedung DPR, Kamis, 11 April.
Mereka berjalan kaki secara longmarch bersama massa aksi lainnya dari arah jalan Palmerah Timur menuju ke gedung Perwakilan Rakyat.
Sambil longmarch, mereka membentangkan spanduk yang menuntut tentang pengunduran diri Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Salah satu emak-emak massa aksi, Tita (40) mengatakan, kedatangannya bersama massa aksi lainnya untuk meminta Presiden mundur dari jabatannya karena dinilai telah gagal.
Dalam spanduknya yang besar, di antaranya tertulis: Jokowi Gagal, Jokowi Mundur. Minyak Goreng atau revolusi. Emak-emak teriak menuntut.
“Ingin Jokowi Mundur, selama dia jadi presiden tidak ada hasilnya. Janji 11 ribu lapangan pekerjaan tidak ada. Adanya pengangguran banyak, dan tenaga asing makin banyak,” ujarnya saat ditemui ketika longmarch ke DPR, Kamis (21/4/2022).
Selain itu, dia juga menyebut Jokowi telah gagal dalam menjaga harga pangan. Hal itu lantaran terjadi kenaikan dibeberapa harga seperti minyak goreng dan harga pangan lain.
Selain itu, ia juga menambahkan, tuntutannya pada aksi kali ini, yakni agar tidak ada perpanjangan masa jabatan Presiden, dan penundaan Pemilu 2024.
“Harga bahan pokok semakin tinggi. Tidak ada perpanjangan jabatan Presiden, sekaligus menolak penundaan pemilu,” paparnya.
Diketahui, Badan Eksektuif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) dan Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI), serta sejumlah elemen masyarakat lainnya seperti buruh, menggelar aksi unjuk rasa, Kamis (21/4/2022).
Koordinator Departemen Sosial dan Politik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki Sedek Huang, mengatakan pihaknya akan menggelar demonstrasi di Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Kamis 21 April 2022.
Kemudian, Melki mengatakan ada tujuh tuntutan yang akan diserukan dalam aksi tersebut.
“Kami akan menggelar aksi besok di patung kuda mulai jam 10, dengan tujuh tuntutan yang kami sebut dengan Tujuh Tuntutan Rakyat,” kata Melki saat dihubungi Poskota pada Rabu 20 April 2022.
Tujuh Tuntutan Rakyat tersebut, kata Melki, termasuk menolak perpanjangan masa jabatan presiden, menurunkan bahan pokok, dan berbagai polemik lainnya disebabkan karena ketidaktegasan, ketidaktepatan kebijakan, dan semrawutnya tata kelola yang dijalankan rezim saat ini. (Pandi)