Penangkapan Dirjen Kemendag Adalah Sogokan Pemerintah Agar Masyarakat dan Mahasiswa Diam,Rocky Gerung,Penangkapan Dirjen Kemendag,Sogokan Pemerintah,Masyarakat dan Mahasiswa Diam,Penangkapan Dirjen Kemendag Adalah Sogokan Pemerintah,Masyarakat,Mahasiswa,Minyak Goreng,Korupsi Minyak Goreng,
Rocky Gerung Sebut Penangkapan Dirjen Kemendag Adalah Sogokan Pemerintah Agar Masyarakat dan Mahasiswa Diam
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pengamat Politik Rocky Gerung menanggapi pengungkapan kasus korupsi Minyak Goreng yang dilakukan Kejaksaan Agung pada Selasa (19/4/2022) lalu.
Rocky Gerung menyebut bahwa penangkapan Direktur Jendral Perdagangan Luar Negeri (Dirjen Daglu) Kementerian Perdagangan, Indrasari Wisnu Wardhana adalah sogokan pemerintah agar masyarakat dan mahasiswa diam.
Hal ini disampaikan oleh Rocky Gerung lewat diskusi Gelora Talks yang tayang di kanal Youtube GeloraTV pada Rabu (20/4/2022). Diksusi tersebut ditayangkan dengan judul “Mengukur Nafas Gerakan Mahasiswa Indonesia ~ GELORA TALKS 43”.
Menurut Rocky, dia ingin publik membaca bahwa penangkapan Dirjen Kemendag ini adalah semacam sogokan.
“Kita mau tahu sebetulnya adalah potensi pergerakan mahasiswa ini di dalam dua hari terakhir, ditangkapanya Dirjen Perdagangan Luar Negeri lalu ada komisaris Wilmar segala macam itu juga harus dibaca sebagai semacam sogokan,” kata Rocky Gerung dikutip dari kanal Youtube GeloraTV pada Kamis (21/4).
Rocky melanjutkan bahwa dengan penangkapan tokoh-tokoh yang mempermainkan izin ekspor itu, seolah-olah membuat tuntutan mahasiswa soal minyak goreng telah selesai.
Selanjutnya dia juga mempertanyakan peranan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam kasus ini. Rocky mempertanyakan mengapa dia tidak membongkar permasalahan ini.
“Tetap kita mau melihat ya Dirjen sih iya tapi kan Dirjen nggak punya kemampuan mengambil keputusan dan Dirjen pelaksana teknis dari Menteri. Lalu menterinya kemana? Kenapa tidak sekaligus saja persoalan ini dibuka?,” kata Rocky.
Lebih lanjut, Rocky juga mempertanyakan mengapa yang melakukan penindakan justru Kejaksaan Agung, bukan Polri, atau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurutnya, penangkapan itu adalah upaya Istana Negara untuk memulihkan kepercayaan publik.
“Ini semua pertanyaan yang terarah pada semacam kesimpulan bahwa istana ini mau tukar tambah. Dan yang lebih harus dipersoalkan ini sampai dimana sih penangkapan itu akan memulihkan kembali kepercayaan publik,” jelasnya.
Dia lalu menjabarkan bahwa saat ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang berupaya mencicil tuntutan publik.
Pertama, pemerintah telah menyelesaikan isu tiga periode dengan menetapkan pemilu 2024. Kemudian, penangkapan DIrjen Kemendag untuk masalah minyak goreng.
“Jadi mungkin emak-emak senang karena sudah ditangkap bukan soal emak-emak senang tetapi masyarakat tidak lagi percaya apa yang dilakukan oleh Presiden,” kata Rocky.
Rocky Gerung lalu mengatakan bahwa selama mahasiswa belum mencabut label bahwa presiden adalah The King of Lip Service, maka pidato-pidato presiden yang menyebut semua masalah akan ditangani adalah percuma.
Rocky Gerung menganggap penangkapan Dirjen Kemendag dalam kasus korupsi minyak goreng adalah sogokan pemerintah agar masyarakat dan mahasiswa diam. (Firas)