LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Mahalnya harga minyak goreng kemasan telah membuat warga beralih dan mulai menggunakan minyak goreng curah yang harganya jauh lebih murah yakni Rp14 ribu per liter.
Di Kabupaten Lebak, pada salah satu agen minyak goreng dan beras di pasar Rangkasbitung sekitar 20 ton minyak goreng curah habis setiap harinya diburu warga.
Krisis dan animo masyarakat yang tinggi terhadap minyak curah itu ternyata telah membawa keberkahan tersendiri bagi pedagang kelontong yang menjual jeriken di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten. Terhitung sepekan terakhir penjualan wadah minyak dan air itu meningkat drastis.
Hal tersebut diungkapkan Rosita, penjual jeriken di Pasar Rangkasbitung. Rosita mengatakan, jeriken yang ia jajakan, sepekan terakhir penjualannya mengalami peningkatan cukup drastis.
"Ya alhamdulilah, sepekan terakhir jeriken yang saya jual mengalami peningkatan. Biasanya seminggu sebelum masyarakat banyak membeli minyak curah itu paling banyak lima buah. Tapi ini sepekan terakhir dagangan (jeriken) saya laku banyak," kata Rosita, Rabu (30/3/2022).
Dalam sehari, Rosita mengaku bisa menjual 10 sampai 15 jeriken berukuran 5 liter setiap harinya.
"Pokoknya sejak masyarakat beralih ke minyak curah, penjualannya perhari bisa mencapai 10 sampai 15 jeriken yang berukuran 5 liter," ujar Rosita.
"Banyak warga yang beralih ke minyak goreng curah menjadi berkah tersendiri buat saya khususnya, dan para pedagang kelontongan lainnya," timpal Rosita.
Lihat juga video “Ngeri! Mobil Pick Up Meledak lantaran Bawa Tabung Gas dan Minyak Mentah”. (youtube/poskota tv)
Suhaemi, warga Rangkasbitung mengaku terpaksa beralih ke minyak curah lantaran minyak kemasan yang kini ada di pasaran harganya cukup malah yakni mencapai kurang lebih Rp50 ribu.
Makanya, untuk menghemat pengeluaran uang saku dapur ia milih minyak curah sebagai bahan menggoreng.
"Beli satu, ya buat beli minyak curah. Kan kalau beli minyak curah harganya lebih murah dan dapatnya lebih banyak sampai 10 liter," pungkasnya. (yusuf permana)