Evropeisky

Internasional

Perusahaan Yang Hengkang dari Rusia, Aset Berpeluang Diambil Alih

Kamis 17 Mar 2022, 18:00 WIB

RUSIA, POSKOTA.CO.ID - Ikon Rusia ini sebelumnya terintegrasi dengan ekonomi konsumen-konsumen di dunia, itulah Mal "Evropeisky" di Moskow.

Atrium-atrium di mal itu dinamai dengan nama kota-kota terkenal. Seperti London, Paris, dan Roma.

Namun sebagian besar pusat perbelanjaan tujuh lantai itu menjadi sepi usai merek-merek terkenal Barat menutup operasi mereka di Rusia dalam dua minggu terakhir sejak negara itu menginvasi Ukraina. Dari Apple hingga Victoria's Secret.

Ratusan perusahaan telah mengumumkan rencana yang sama sebagai langkah untuk membatasi hubungan dengan Rusia.

Keputusan perusahaan-perusahaan multinasional untuk hengkang dari Rusia menyusul kekerasan mematikan dan krisis kemanusiaan di Ukraina yang memburuk. Ditambah eskalasi sanksi ekonomi yang diterapkan pemerintah Barat.

Dikutip dari Associated Press pada Minggu (13/3/2022), Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan jika perusahaan asing menutup produksi di Rusia maka dia berencana untuk "membawa manajemen luar dan kemudian mentransfer perusahaan-perusahaan ini kepada mereka yang ingin bekerja."

Rancangan undang-undang memungkinkan pengadilan Rusia untuk menunjuk administrator eksternal bagi perusahaan yang berhenti beroperasi dan setidaknya 25 persen sahamnya dimiliki asing.

Partai Rusia Bersatu yang berkuasa mengatakan jika pemilik menolak untuk melanjutkan operasi atau menjual saham miliknya maka saham perusahaan dapat dilelang. Mereka menyebutnya sebagai “langkah pertama menuju nasionalisasi.”

Chris Weafer dari Macro-Advisory, konsultan yang mengkhususkan diri di Rusia, mengatakan Kremlin “mengadopsi pendekatan imbalan dan hukuman untuk bisnis asing.”

Pembicaraan tentang nasionalisasi diimbangi dengan bantuan pemerintah bagi perusahaan yang tetap tinggal. Chris Weafer menilai alasan utama adalah keinginan Kremlin untuk menghindari pengangguran massal.

Juru Bicara Pers Gedung Putih Jen Psaki melontarkan kritik,“Keputusan tanpa hukum Rusia untuk menyita aset perusahaan-perusahaan ini.”

“Pada akhirnya itu akan mengakibatkan lebih banyak penderitaan ekonomi bagi Rusia,” pungkas Jen Psaki. ***

Tags:

Reporter

Administrator

Editor