RUSIA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya akan mencapai tujuannya di Ukraina. Putin juga menyebut tidak akan tunduk pada apa yang disebutnya sebagai upaya Barat untuk mencapai dominasi global dan memecah belah Rusia.
Selanjutnya, Putin mengatakan Rusia siap untuk membahas status netral untuk Ukraina setelah perang berjalan selama tiga minggu.
Dilansir dari Al Jazeera pada Kamis (17/3/2022), dalam pidatonya kepada para menteri pemerintah, Putin melangkah lebih jauh dari sebelumnya dalam mengakui rasa sakit yang ditimbulkan sanksi Barat terhadap ekonomi, tetapi bersikeras bahwa Rusia dapat menahan pukulan itu.
Tidak ada tanda-tanda melunak dalam makian pahitnya terhadap Barat dan Ukraina.
“Di masa mendatang, ada kemungkinan rezim pro-Nazi di Kiev bisa mendapatkan senjata pemusnah massal, dan targetnya, tentu saja, adalah Rusia,” kata Putin.
Putin secara konsisten menggambarkan para pemimpin Ukraina yang terpilih secara demokratis sebagai neo-Nazi.
Putin menyebutkan mereka bertekad melakukan genosida terhadap penutur bahasa Rusia di timur negara itu.
“Negara barat ingin Rusia menjadi negara ketergantungan yang lemah, melanggar integritas teritorialnya, untuk memotong-motong Rusia dengan cara yang sesuai dengan mereka, mereka tidak tahu sejarah kita atau orang-orang kita,” kata Putin.
“Di balik pembicaraan munafik dan tindakan hari ini yang disebut kolektif Barat adalah tujuan geopolitik yang bermusuhan. Mereka hanya tidak menginginkan Rusia yang kuat dan berdaulat,” tambahnya.
Putin mengatakan inflasi dan pengangguran akan meningkat di Rusia, dan perubahan struktural pada ekonomi akan diperlukan. Tapi dia menjanjikan dukungan untuk keluarga dengan anak-anak.
Dia mengatakan Barat sebenarnya telah menyatakan Rusia gagal bayar sebagai bagian dari sanksinya atas konflik di Ukraina, tetapi konflik itu hanya menjadi dalih bagi Barat untuk menjatuhkan sanksi tersebut.
“Barat bahkan tidak repot-repot menyembunyikan bahwa tujuan mereka adalah untuk merusak seluruh ekonomi Rusia, setiap orang Rusia,” ungkap Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari ke-21 invasi Rusia ke Ukraina. (Firas)