KOREA UTARA, POSKOTA.CO.ID – Korea Utara melakukan uji coba rudal besar di bandara internasional Sunan, Pyongyang, pada Rabu (16/3/2022). Adapun peneliti menilai keputusan ini benar-benar gila.
Analis mengungkapkan bahwa ini mungkin menjadi cara bagi pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un untuk terus mengawasi senjata berharganya.
Puing-puing jatuh di wilayah Pyongyang setelah uji tembak gagal dari bandara pada hari Rabu (16/3) sebagaimana dikutip dari Reuters pada Kamis (17/3). Jejak peluncuran roket terlihat di langit di atas kota. Tidak ada konfirmasi mengenai kerusakan atau korban jiwa.
Peluncuran tersebut menggarisbawahi bahaya di balik keputusan Korea Utara untuk menggunakan bandara sebagai tempat utama untuk uji coba penembakan rudal besar. Bandara ini berada di Sunan sekitar 17 km di barat laut Pyongyang.
“Gagasan untuk menempatkan fasilitas khusus untuk mendukung pengembangan pengujian rudal di bandara internasional utama Korea Utara benar-benar gila,” kata Jeffrey Lewis, seorang peneliti rudal di James Martin Center for Nonproliferation Studies (CNS), dikutip dari Reuters.
"Ini adalah bandara yang sangat aneh, dan itu semakin aneh sepanjang waktu," tambahnya.
Sejak Agustus 2017, Korea Utara telah melakukan peningkatan jumlah tes besar dari bandara Sunan, termasuk sepasang peluncuran pada 27 Februari dan 5 Maret yang diyakini para pejabat AS sebagai tes pengembangan untuk rudal balistik antarbenua Hwasong-17.
Dengan pembangunan yang diyakini para analis sebagai fasilitas pendukung rudal balistik, bandara dapat mengambil peran utama saat Korea Utara bersiap untuk melakukan uji coba ICBM skala penuh pertama sejak 2017.
Bahkan sebelum pandemi COVID-19 mengakhiri perjalanan internasional masuk dan keluar dari Korea Utara, bandara hampir tidak sibuk, dengan beberapa penerbangan yang beroperasi ke kota-kota di China dan Rusia.
Lewis mengatakan Korea Utara tampaknya menjadi satu-satunya negara yang telah melakukan uji coba rudal dari bandara internasional utamanya.
Korut mungkin berencana untuk menggunakan situs tersebut untuk mengembangkan teknologi yang secara khusus terkait dengan intercontinental ballistic missile (ICBM) milik mereka.
Pada tahun 2016 Korea Utara mulai membangun fasilitas di sebelah bandara yang tampaknya untuk rudal balistik.
"Bandara ini kemungkinan disukai karena kedekatannya dengan ibu kota, memungkinkan Kim Jong Un berpotensi menghadiri dan mengamati peluncuran ini, tanpa kehadirannya dilaporkan," kata Ankit Panda, seorang rekan senior di organisasi pendanaan global, Carnegie Endowment for International Peace yang berbasis di AS.
"Bandara juga menyediakan area yang luas dan beraspal untuk mengoperasikan kendaraan peluncuran mobile-jalan dengan aman,” tambahnya.
Panda mengungkapkan uji coba rudal di bandara internasional Sunan yang gagal pada hari Rabu mengkhawatirkan karena dekat dengan Pyongyang. Sebelumnya tercatat bahwa pada tahun 2017 sebuah rudal balistik jarak menengah Korea Utara, Hwasong-12 yang ditembakkan dari lokasi yang berbeda gagal setelah diluncurkan dan menabrak daerah berpenduduk. (Firas)