YAMAN, POSKOTA.CO.ID - Perwakilan Badan Amal Anak-Anak PBB (UNICEF) untuk Yaman Philippe Duamelle menyebutkan perang di Ukraina akan berdampak parah terhadap pasokan bantuan kemanusiaan bagi anak-anak di Yaman.
“Tentu saja situasi yang amat buruk di Ukraina akan berdampak, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kemampuan kami membantu anak-anak di Yaman seiring naiknya harga gandum dan bensin di pasaran dengan cepat, pasti akan ada dampak,” ujar Duamelle.
Target permohonan PBB untuk penggalangan dana bagi Yaman pada Rabu (16/3) adalah $ 4,2 miliar untuk meringankan apa yang digambarkannya sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Perhatian dunia yang terfokus pada perang di Ukraina seolah melupakan krisis-krisis kemanusiaan lain di berbagai belahan dunia sejak invasi Rusia pada 24 Februari lalu. Perkembangan baru itu meningkatkan kekhawatiran bahwa penderitaan di Yaman mungkin terlupakan.
Lebih dari selusin badan PBB dan kelompok bantuan internasional mengatakan pada Senin (14/3) bahwa 161.000 orang di negara yang dikoyak perang itu kemungkinan akan mengalami kelaparan selama paruh kedua tahun 2022, naik lima kali lipat dari angka saat ini.
Peringatan keras muncul dalam sebuah laporan yang disusun oleh Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu atau IPC menjelang konferensi penggalangan dana yang diselenggarakan PBB.
Laporan itu menekankan bahwa perang di Yaman merupakan penyebab utama kelaparan dan krisis itu kemungkinan akan semakin parah akibat perang di Ukraina.
Pasokan pangan di Yaman hampir seluruhnya bergantung pada impor di mana 30 persen impor gandumnya berasal dari Ukraina, kata berbagai badan PBB.
Laporan itu menggarisbawahi situasi mengerikan di negara termiskin di jarizah Arab itu yang terjebak dalam perang saudara pada 2014.
Ketika para pemberontak Houthi yang didukung Iran mengambil alih ibu kota Yaman, Sanaa, dan sebagian besar wilayah utara negara itu sehingga memaksa pemerintah Yaman untuk melarikan diri ke selatan. Lalu ke Arab Saudi.
Kepala Program Pangan Dunia (WFP) David Beasley pada bulan lalu memperingatkan bahwa sekitar 13 juta orang terancam kelaparan akibat konflik yang berkepanjangan dan kurangnya dana.
David Beasley dan aktris Hollywood Angelina Jolie, yang merupakan utusan khusus PBB untuk masalah pengungsi, secara terpisah mengunjungi Yaman dalam dua pekan terakhir untuk menarik perhatian dunia pada krisis kemanusiaan di sana menjelang konferensi penggalangan dana.
Setidaknya 17,4 juta orang memerlukan bantuan kemanusiaan. Jumlah itu akan meningkat hingga 19 juta pada akhir tahun ini berdasarkan penilaian terbaru PBB.
Angka itu termasuk 2,2 juta anak yang menderita kekurangan gizi akut akibat konflik, guncangan ekonomi, dan kurangnya bantun kemanusiaan.
“Di Yaman, berbagai laporan menyebutkan bahwa 2,2 juta anak balita akan atau bahkan sudah mengalami kekurangan gizi akut, termasuk setengah juta di antaranya yang menderita kekurangan gizi akut parah yang mengancam jiwa dan harus segera diatasi,” kata Philippe Duamelle dari UNICEF Yaman.
“Ada lebih dari setengah juta anak yang membutuhkan makanan terapeutik, membutuhkan bantuan terapi sekarang karena nyawa mereka terancam,” tambahnya.
WFP telah mengurangi jatah makanan untuk delapan juta orang pada Desember lalu. ***