MOSKOW, POSKOTA.CO.ID – Rusia menuduh Amerika Serikat mendanai penelitian dan pengembangan senjata biologis di Ukraina.
Pernyataan ini dikeluarkan Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov pada Kamis (10/3/2022), seiring pasukan Rusia terus mencoba menguasai kota-kota utama di Ukraina.
Sebagai informasi, saat ini invasi Rusia ke Ukraina sudah berjalan selama 14 hari, terhitung sejak 24 Februari lalu.
Dilansir dari The Moscow Times, Konashenkov mengatakan Pentagon diam-diam mendanai penelitian senjata biologis.
"tujuan dari ini - dan penelitian biologis lain yang didanai Pentagon di Ukraina - adalah untuk membangun mekanisme penyebaran diam-diam dari patogen mematikan,” kata Konashenkov dalam sebuah pengarahan yang disiarkan televisi.
Konashenkov mengklaim kementerian telah memperoleh dokumen yang merinci kegiatan militer-biologis AS di Ukraina, termasuk transfer biomaterial Ukraina ke luar negeri.
"AS berencana untuk melakukan penelitian tentang patogen burung, kelelawar dan reptil, serta demam babi Afrika dan antraks,” kata Konashenkov.
"Laboratorium bio yang didirikan dan didanai di Ukraina telah bereksperimen dengan sampel virus corona kelelawar," tambahnya.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam konferensi pers Kamis malam menyusul pembicaraan dengan Menlu Ukraina Dmytro Kuleba mengulangi klaim tersebut, dengan mengatakan Washington telah mendanai pengembangan senjata biologis di Ukraina.
“Amerika melakukan pekerjaan ini dengan sangat rahasia. Sama seperti cara mereka bekerja di negara-negara bekas Soviet lainnya, menciptakan laboratorium militer-biologis mereka tepat di sepanjang perbatasan Rusia,” katanya.
Baik AS maupun Ukraina membantah keberadaan laboratorium yang dimaksudkan untuk pengembangan senjata biologis di negara itu.
Rusia telah berulang kali menuduh Amerika Serikat secara diam-diam melakukan eksperimen biologis di sebuah laboratorium di Georgia, bekas republik Soviet lainnya, yang seperti Ukraina bertujuan untuk bergabung dengan NATO dan Uni Eropa. (Firas)