JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Di akun Instagram, Aktivis muda NU Guntur Romli mengunggah video berisi potongan-potongan gambar dari berita aksi demo emak-emak di depan Polda Sumatera Utara (Sumut).
Guntur Romli mengunggah itu disertai teks, yang bunyinya cukup kera untuk memberi reaksi apa yang termuat dalam potongan berita dan gambar spanduk yang terpampang.
Potongan slide judul berita, yang kurang lebih berbunyi, emak-emak demo di depan Polda Sumut membawa poster bergambar anjing berkepala Menag Yaqut. Ada dua potongan slide berita, dengan judul senada.
Pada unggahannya satu hari lalu, Guntur Romli (dengan akun @gunromli) menuliskan cukup singkat tapi memuat nuansa luas dan politis. Unggahan Guntur Romli itu jelas untuk tanggapi demo di Sumut tersebut.
“Pelecehan terhadap Menteri Agama dan Ketua Umum GP Ansor Gus Yaqut, fotonya diedit dengan tubuh anjing, memakai Bendera Hizbut Tahrir (HTI) Ormas Terlarang Pro Khilafah,” tulisnya.
Ia menandaskan dengan mengomentari bendera yang ada di arena demo emak-emak itu. “Bendera yg mencatut kalimat tauhid untuk gerakan Makar Politik‼️”
Ketika ditelusuri, media tersebut memberitakan aksi unjuk rasa dilakukan puluhan orang menuntut kepolisian memproses Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, yang dinilai melakukan penistaan agama.
Mereka menuding menganalogikan suara azan melalui toa masjid dengan gonggongan anjing.
Demo didominasi kaum emak-emak ini digelar di Mako Polda Sumatera Utara, Jumat sore, 25 Februari 2022.
Mereka membawa poster bergambar anjing dengan kepala Yaqut. Pendemo ini melakukan aksinya persis di depan gedung SPKT.
Mereka menuntut dan meminta kepada Polda Sumut untuk melakukan proses hukum terhadap Menag Yaqut yang sudah menistakan agama dan membuat gaduh.
Menurut pendemo, tidak pantas menteri agama menyamakan suara di masjid dengan gonggongan anjing. Pendemo berteriak, Tangkap Yaqut, dan minta polisi menangkap Yaqut.
Massa aksi juga menuntut Presiden Joko Widodo untuk mencopot Yaqut sebagai Menteri Agama. Karena, sudah menistakan agama, selalu membuat kegaduhan dengan apa yang disampaikan kepada publik.
Mereka menuding pula, apa disampaikan Menteri Yaqut, dapat memecahkan toleransi agama di Tanah Air.
Sementara itu, tanggapan atas postingan Guntur Romli cukup banyak dan di antaranya bernada emosional.
“Mereka bilang aksi mereka ini membela agama tapi tindakan dan perilaku sangat tidak beradab,” ujar netizen Fotokelilingjogja.
Komentar follower @vannyalley_mc cukup reaktif, mempertanyakan kualitas emak-emak. “Cidukkkkkkk… mak2 ga tau diri.. mendingan masak, ngurus anak ma suamik.. ky melek politim aja.. huffff!!!!!”
Akun selanjutnya meminta agar mereka yang demo itu diproses hukum. \
“Saya harap ini dibawa ke ranah hukum, biar adil,” tulis armayenniaye. Lantas ratisugiarti2024 berucap senada. “Hayoooo Pak Polisi.itu Sdh suatu penghinaan kepda menteri Agama. MASYA Allah.”
“Mgkn skali2 perlu proses hukum dipenjarakan klo trbukti bersalah,spy ada efek jerah dan tau klo indonesia tegas dgn hukum dan jgn sll dgn maaf+materai..,” tulis andrissk80.
Ada lagi yang rupanya mulai menyebut GP Ansor. “Teman" Ansor hayo datangi mereka,” unggah GP Ansor idrus_syarifuddin. “Diciduk tar nangis2 minta mangap,” ujar adenirmala
Dua tanggapan ditulis cukup panjang, dan mencoba membahas aksi para pengunjuk rasa.
"HTI ini memang sumber masalah. Mereka akan selalu menggunakan semua celah yang ada untuk menghujat pemerintah dan yang berseberangan dengan mereka. Sudah sepantasnya kalau ditangkapi pelaku2 rusuh dll karena memang mereka orang orang organisasi terlarang,” ungkap @norkhamami8282.
“Sepertinya HT* cuma statusnya saja sbg organisasi terlarang di Indonesia. Kenyataannya kajiannya masih banyak pendengarnya, penceramah2nya masih leluasa bikin acara kumpul2 sambil campaign. Kita tahu lah artis2 yg juga rajin ngaji ke pemceramah2 yg nyata nampang terafiliasi sama HT* hehe masih leluasa saja nampaknya..harus dibina memang,” tulis akun @reerestya. (*/win)