TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - SH, 34 tahun yang merupakan tersangka kasus perampokan dan pemerkosaan wanita 24 Tahun, ER, adalah seorang pengangguran.
Untuk melancarkan aksi bejatnya itu, SH nekat mengelabui korban, ER, dengan membuka terima lowongan pekerjaan (Loker).
SH yang sebelumnya bekerja di tempat pembuatan batu arang di wilayah Tigaraksa tersebut sudah kurang lebih setahun menganggur.
"Dia dulu kerja. Cuma sudah setahun ganggur dan belum dapat pekerjaan lagi," kata Kapolsek Pasar Kemis, Kompol Maryadi kepada Poskota.co.id, Selasa (22/2).
Dari pengakuan tersangka, kata Maryadi, ia sudah sering memasang lowongan pekerjaan di media sosial Facebook untuk mencari korbannya.
"Jadi selama dia masih bekerja juga dia sudah sering iklan-iklanin lowongan kerja palsu di Facebook,".
Dari iklan tersebut, lanjut Maryadi, SH kerap berkenalan dengan wanita-wanita dari berbagai daerah.
"Korbannya tidak hanya dari wilayah Tangerang saja karena dia iklanin lowongan kerja itu di medsos," pungkasnya.
Sebelumnya, Polsek Pasar Kemis Polresta Tangerang Polda Banten meringkus seorang pria berinisial SH (34).
SH yang merupakan Warga Desa Sindang Sono, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang ini dibekuk lantaran diduga melakukan tindak pidana perampokan dan pemerkosaan terhadap ER.
Ibu Tersangka Mau Bunuh Diri
Bagai tersambar petir di siang bolong. Mungkin hal tersebut yang dirasakan oleh ibu dari SH, tersangka pemerkosaan wanita 24 tahun, ER, di wilayah Pasar Kemis, Tangerang.
Bagaimana tidak, SH yang selama satu tahun ini menganggur selalu dicukupi kebutuhannya oleh sang ibu.
Bahkan, SH juga tinggal di rumah ibunya setelah ditinggalkan oleh sang istri.
"Saya tidak tega sama ibu saya. Saya kasihan sama ibu harus saya tinggal. Pas saya ditangkap aja ibu sempat mau bunuh diri ambil pisau ke dapur," kata SH saat ditemui di Polsek Pasar Kemis, Selasa (22/2).
SH bercerita, dalam kurun waktu satu tahun kemarin, sang ibu harus kehilangan dua anaknya karena sakit.
Namun, saat ini sang ibu harus kembali kehilangan anaknya karena ditangkap oleh polisi.
"Dalam setahun kakak saya dua orang meninggal. Ibu sedih dan makanya saya tinggal sama ibu. Tapi sekarang saya juga tinggalin ibu," tambahnya.
Hal tersebut membuatnya terpukul karena harus meninggalkan ibunya yang merupakan seorang janda sendirian.
"Saya menyesal, telah melakukan hal kemaren. Saya tidak akan melakukannya lagi. Saya tidak tega kalau harus ngomongin masalah ibu saya," pungkasnya.
Diketahui, saat di jemput oleh anggota Reskrim Polsek Pasar Kemis, SH sempat tidak mengakui perbuatannya karena takut di ketahui ibunya.
SH Diduga Kelainan Seksual
Tak seperti pada laki-laki normal pada umumnya, SH pelaku perampokan dan pemerkosaan di wilayah Pasar Kemis ternyata kerap menggunakan pakaian dalam wanita.
Hal tersebut terungkap saat pelaku dijemput oleh anggota Polsek Pasar Kemis di rumahnya, setelah korban melaporkan kejadian perampokan dan pemerkosaan yang dilakukan oleh SH.
"Saat di jemput pelaku sedang mengenakan celana dalam milik perempuan. Namun ada atau tidaknya kelainan pada pelaku belum diketahui karena harus ada pemeriksaan lebih lanjut," kata Kapolsek Pasar Kemis, Kompol Marayadi, Selasa (22/2).
Kepada penyidik, SH mengaku pakaian dalam tersebut adalah milik istrinya yang sudah lama pergi dari rumah.
"Itu punya istri saya. Tidak kenapa-kenapa saya pakai aja karena tidak ada lagi," kata SH kepada penyidik.
SH juga mengaku tidak memiliki kelainan seksual. Dirinya hanya iseng saja menggunakan pakaian dalam sang istri.
"Saya masih normal. Cuma itu doang saya lagi pakai celana punya istri,".
Diketahui, SH di jemput di tangkap oleh anggota Reskrim Polsek Pasar Kemis lantaran melakukan perampokan dan pemerkosaan terhadap ER (24). (Veronica Prasetio)